Dinas Pendidikan Aceh Berhasil Kumpulkan Darah 225 Kantong Dalam Agenda Rutin

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh menggelar aksi donor darah massal dan berhasil mengumpulkan darah sebanyak 225 kantong.

Agenda rutin ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh. 

Donor darah tersebut dilaksanakan serentak di tiga lokasi berbeda, Kamis (14/9/2023).

Dalam kegiatan tersebut, Aula Dinas Pendidikan Aceh (Gedung Induk) berhasil mengumpulkan 85 kantong darah, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara 96 kantong darah, dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Timur menyumbangkan 44 kantong darah.

Plh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Dr Asbaruddin, mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pegawai Dinas Pendidikan Aceh baik bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga kontrak, yang telah dengan sukarela mengambil bagian dalam aksi ini.

"Kami selaku pimpinan ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesediaan bapak dan ibu untuk mendonorkan darah. Aksi donor darah adalah tindakan kemanusiaan yang memberikan manfaat yang besar, tidak hanya untuk menjaga kesehatan diri sendiri tetapi juga sebagai bentuk ibadah karena dapat membantu sesama manusia," ujar Asbaruddin.

Lebih lanjut, Asbaruddin menyampaikan bahwa kegiatan donor darah massal seperti ini telah menjadi bagian dari kebijakan Pemerintah Aceh yang mengharuskan setiap instansi pemerintah untuk melaksanakannya. Hal ini bertujuan untuk menjaga stok darah di PMI dan memastikan ketersediaan darah yang memadai mengingat kebutuhan darah yang terus meningkat di Aceh.

"Dengan kerja sama ini, kita berharap darah yang berhasil kita kumpulkan dapat memberikan bantuan yang signifikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," tambahnya.

Lebih lanjut Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Fachrial menuturkan, aksi donor darah yang dilakukan oleh Disdik Aceh bersama PMI Kota Banda Aceh tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi penerima darah, tetapi juga menunjukkan semangat kepedulian sosial dan tanggung jawab sosial yang tinggi dari pegawai Dinas Pendidikan Aceh. 

“Semoga kegiatan semacam ini dapat terus kita lakukan secara berkelanjutan dalam upaya mendukung ketersediaan darah di Aceh,” pungkas Fachrial.(*)