Berita Aceh Tamiang

Terlantar karena Dokter Bedah “Menghilang”, Puluhan Pasien Marah di RSUD Aceh Tamiang

Puluhan pasien melampiaskan amarahnya di Poliklinik Bedah RSUD Aceh Tamiang setelah dokter bedah yang ditunggu sejak pagi menghilang, Senin (18/9/2023

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
dr Rahmad (kanan) saat menenangkan keluarga pasien yang marah karena terlantar akibat menghilangnya dr T, spesialis bedah, Senin (18/9/2023). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Puluhan pasien melampiaskan amarahnya di Poliklinik Bedah RSUD Aceh Tamiang setelah dokter bedah yang ditunggu sejak pagi menghilang, Senin (18/9/2023).

Amarah ini dilampiaskan puluhan keluarga pasien sekira pukul 15.30 WIB atau setelah menunggu antrean selama berjam-jam.

“Yang kami sesalkan, kenapa tidak dibilang dari awal, kenapa setelah berjam-jam menunggu baru dibilang dokternya tidak ada,” kata seorang keluarga pasien.

Dia mengatakan informasi absennya dokter bedah itu disampaikan dr Rahmad. Seketika informasi ini disambut riuh keluarga pasien yang sudah terlanjur lelah menunggu antrean. 

“Asal tahu saja, rumah kami tidak semuanya dekat, ada yang dari Bandarpusaka, Tamiang Hulu, dua jam baru sampai kemari,” ungkap pasien lainnya.

Baca juga: Selama Operasi Zebra Seulawah, Satlantas Polres Aceh Barat Tindak 1.231 Pelanggar Lalu Lintas

Amarah ini baru bisa ditenangkan setelah dr Rahmad berjanji akan memberikan skala prioritas bari pasien yang sudah terlanjur mendaftar.

“Kami dipersilahkan datang besok, tidak berlakukan lagi pendaftaran, langsung dilayani di Poloklinik Bedah,” kata keluarga pasien.

Direktur RSUD Aceh Tamiang, Andika Putra ketika dikonfirmasi tidak menutupi adanya inisden ini.

Andika Putra mengatakan dokter yang dimaksud pasien merupakan dr T, spesialis bedah.

Baca juga: Eko Nyalakan Musik Kencang Hingga Ganggu Warga dan Sekolah, Setelah Diperiksa Ternyata

Secara pribadi dan lembaga, Andika meminta maaf atas prilaku dr T karena telah merugikan masyarakat.

“Saya meminta maaf, tidak sepantasnya ada insiden seperti ini,” kata Andika.

Andika menyampaikan insiden ini tidak akan terjadi bila dr T lebih mengutamakan kepentingan masyarakat dibanding pribadi. 

“Jangan karena ada persoalan internal, masyarakat dikorbankan. Ini jangan terulang,” kata Andika. (mad)

Baca juga: Krisis Air Baku Tertangani, Bendungan Karet Lambaro Mulai Dikerjakan dengan Anggaran Rp 103 Miliar

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved