Kajian Islam

Bahaya Tidak Segera Membayar Utang Padahal Mampu, Buya Yahya Ingatkan Soal Dosa 

"Hati-hati urusan utang piutang, punya utang nggak bayar sementara dia mampu, dosa gede," kata Buya Yahya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Buya Yahya Al Bahjah - Bahaya Tidak Segera Membayar Utang Padahal Mampu, Buya Yahya Ingatkan Soal Dosa  

Bahaya Tidak Segera Membayar Utang Padahal Mampu, Buya Yahya Ingatkan Soal Dosa 

SERAMBINEWS.COM - Utang (hutang) atau pinjaman adalah tanggungan wajib yang harus dibayar.

Dalam kehidupan, mungkin kita tidak terlepas dari soal hutang piutang.

Boleh saja sebenarnya kita berutang, namun harus dibayar.

Dikutip dari laman Bali Kemenag, hukumnya utang wajib dibayar, kecuali bila direlakan oleh si pemberi utang.

Kalau tidak membayar sampai meninggal, maka harus dibayarkan oleh ahli warisnya.

Kalau ahli warisnya tidak sanggup, maka harus dibayarkan dari zakat yang kumpulkan oleh baitul maal.

Baca juga: 5 Manfaat Luar Biasa Mendoakan Kebaikan untuk Orang Lain, Diungkap Buya Yahya 

Hadis Nabi: "Jiwa seseorang mukmin itu tergantung pada utangnya, sampai dilunasinya." "Barangsiapa meninggal dalam keadaan berutang, maka tanggungankulah (tanggungan baitul maal) melunasinya (H.R. Muslim).

Yang menjadi permasalahan saat ini adalah ketika seseorang berutang namun ia tidak membayarnya padahal sudah memiliki uang.

Lantas, bagaimana hukum menunda bayar utang padahal ia mampu membayarnya?

Menunda bayar utang padahal orang tersebut mampu membayar adalah suatu bentuk kedzaliman.

Hal tersebut dibenarkan oleh pendakwah Buya Yahya dalam kesempatan ceramahnya.

Sikap menunda bayar utang meskipun sudah punya uang sering kita temukan pada beberapa orang. Namun sebenarnya, jangan sekali-kali melakukan hal tersebut.

Baca juga: Lakukan 3 Amalan Ini Sungguh-sungguh untuk Menggugurkan Dosa Zina, Simak Penjelasan Buya Yahya

Lumrah kita jumpai orang terpaksa berutang karena memiliki masalah finansial.

Saat meminjam uang, si pengutang datang dengan cara memelas, sikapnya pun lemah lembut.

Akan tetapi sewaktu utangnya ditagih, tak jarang kita jumpai si pengutang berubah menjadi galak, bahkan lebih galak dari yang mengutangi.

Bahkan parahnya, si pengutang rela menunda-nunda membayar utang padahal ia sudah memiliki uang yang cukup.

Terkait persoalan utang ini, Buya Yahya memberi peringatan agar pengutang jangan sekali-kali menunda membayar utang.

Dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah, Buya Yahya mengatakan, apabila seseorang sudah memiliki uang tetapi dia tidak membayar utangnya, maka ia berdosa.

Baca juga: Istri Harus Punya 5 Sikap Ini, Kata Buya Yahya Bikin Suami Makin Cinta, Nomor 2 Tak Banyak yang Tahu

"Hati-hati urusan utang piutang, punya utang nggak bayar sementara dia mampu, dosa gede," kata Buya Yahya.

Saat ini, ada banyak orang yang memiliki sikap seperti itu, menunda-nunda membayar utang.

Ada lagi tipe orang yang harus ditagih terlebih dahulu barulah ia mempunyai inisiatif membayar. Ini merupakan sikap kurang ajar kepada si pemberi utang menurut Buya Yahya.

"Dan ada memang modelnya begitu, kadang orang bayar utang tuh kurang ajar bener, kalau nggak ditagih itu nggak bayar masyaAllah, padahal punya duit, naudzubillah," tegas Buya.

Orang yang dengan sengaja menunda-nunda pembayaran utang, ia tidak bisa mendapatkan kehidupan yang cukup.

Bahkan suatu saat ia akan mengalami titik terendah dalam hidupnya, maka Buya Yahya mengingatkan akan selalu berhati-hati soal hak orang dan jangan sampai ditunda.

"Itu orang nggak bisa kaya model begitu tuh, hanya temponya saja tunggu bakal nyungsep dia karena kurang ajar dia, awas hati hati," tambahnya.

Baca juga: Sering Dilakukan, Bolehkah Shalat Sambil Pejam Mata Supaya Lebih Khusyuk? Ini Penjelasan Buya Yahya

Jika anda pernah berutang kepada seseorang, artinya orang tersebut telah sukarela menolong anda, maka anda harus tahu diri, bayarlah utang ketika sudah jatuh temponya ketika anda mampu.

"Kalau anda merasa pernah ditolong oleh orang , sementara anda mampu, segera anda bayar," kata Buya.

Namun, kalau pun anda belum memiliki uang, belum mampu membayar utang, maka sampaikan kepada orang yang telah meminjamkan anda utang dengan cara baik-baik.

"Kalau anda masih ingin menggunakan uang tersebut anda sampaikan. Ngomong dong jangan diam diam, aja, jangan sampai alasannya 'wah dia pak haji kan kaya duitnya sudah banyak', nggak boleh gitu," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved