Zulfadhli Ditunjuk jadi Ketua DPRA, Mualem: Beuseumateh Peu Arahan Partai

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP PA), Muzakir Manaf (Mualem) menunjuk Zulfadhli alias Abang Samalanga sebagai Ketua DPRA sisa masa jabatan 2019-2024, menggantikan Saiful Bahri alias Pon Yaya. 

Penunjukan tersebut tertuang dalam surat usulan pergantian yang resmi dikeluarkan DPP PA tertanggal 23 September 2023 lalu.

Surat itu diantar langsung ke pimpinan DPRA oleh Faisal Saifuddin selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP PA, Senin (25/9/2023).

Ketua DPP PA, Muzakir Manaf atau Mualem secara khusus kepada Serambinews.com mengatakan, usulan pergantian Ketua DPRA yang diduduki oleh kadernya itu sebagai bentuk penyegaran. 

Baca juga: Ini Alasan Mualem Tunjuk Zulfadhli jadi Ketua DPRA Gantikan Pon Yaya

Kecuali itu, juga pemerataan jabatan alat kelengkapan dewan (AKD) PA di DPRA.

"Tapeurata siat sapo karena rame anggota dari partai, biar yang lain merasakannya," kata Maulem kepada Serambinews.com, Senin (25/9/2023).

Mualem juga menitip pesan kepada Zulfadhli selaku Ketua DPRA baru yang telah ditunjuk.

Ia meminta Abang Samalangan--panggilan akrab Zulfadhli--untuk patuh kepada semua aturan partai.

"Beuseumateh mantong peu nyang arahan partai. Meunan," ujar Mualem.

Sebelumnya, Mualem melalui juru bicara, Nur Zahri menyampaikan alasan dirinya menunjuk Zulfadhli alias Abang Samalanga sebagai Ketua DPRA menggantikan Pon Yaya.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Serambinews.com 28 menit setelah penyerahan surat usulan pergantian di DPRA, Senin (25/9/2023), Jubir Nur Zahri mengatakan, pergantian tersebut merupakan penyegaran yang dilakukan Mualem di internal PA di DPRA.

"Ini merupakan penyegaran kedua kali yang dilakukan Malem terhadap Ketua DPRA," kata Nur Zahri.

Mualem selaku pimpinan Partai Aceh katanya, selalu melakukan proses evaluasi terhadap kinerja Anggota DPRA dari Partai Aceh.

"Dan apabila dirasa ada permasalahan atau kurang efektifnya peran seseorang anggota DPRA maka proses rotasi adalah pilihan terbaik yang harus dilakukan," ujar Nur Zahri.

Lantas apa alasan menunjuk Zulfadhli sebagai pengganti Pon Yaya?