Breaking News

Berita Pidie Jaya

Sambut Maulid, Pimpinan Dayah MUDIA Pijay Isi Tausiah di Blang Dalam

Dengan mendalami ilmu agama terutama Tastafi, akan meningkatkan derajat umat di hadapan Sang Pencipta, Allah SWT.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman Warga
Tgk H Sanusi Abdullah SAg 

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Pimpinan Dayah Mahadul Ulum Diniyah Islamiyah Al-Waliyah (MUDIA), Gampong Tanjong Bungong, Kecamatan Bandar Baru Pidie Jaya (Pijay) Tgk H Sanusi Abdullah SAg mengisi tausiah agama dalam pengajian Tastafi yang digelar warga Gampong Blang Dalam, kecamatan setempat, Rabu (27/9/2023) malam.

Dalam pengajian menyambut hari kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW tersebut diikuti oleh ratusan warga dari berbagai kalangan yang dipusatkan Meunasah Gampong setempat. 

Sekretaris Gampong Blang Dalam, Kecamatan Bandar Dua, Pijay Tgk Idris kepada Serambinews.com, Kamis (28/9)2023) mengatakan,  puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digagas warga pada Rabu (27/9/2023) malam selain di sisi zikir dan doa bersama dengan menghadirkan majelis zikir dari Dayah Anwarul Munawwarah Kuta Krueng, Ulee Glee serta kenduri bersama.

'Selain itu juga pihak panitia pelaksana juga menghadirkan sosok anak ulama kharismatik Pijay, Tgk H Abdullah Ibrahim atau Abu Tanjong Bungong yaitu Walidi Sanusi atau Tgk H Sanusi Abdullah SAg guna mengisi tausiah agama kepada ratusan warga,"sebutnya.

Dalam tausiah agama selama satu jam itu, Walidi Sanusi memaparkan bahwa, momentum dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW menjadi perisai dalam peningkatan dalam mendalami ilmu agama dalam berbagai bidang terutama Tasauf, Tauhid, serta Fiqah atau Tastafi bagi segenap jiwa insan manusia di muka bumi ini.

Menurutnya, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW semata-mata untuk memperbaiki moralitas umat manusia. Maka lewat mendalami ilmu agama terutama Tastafi ini akan meningkatkan derajat umat dihadapan sang Pencipta, Allah SWT.

Karenanya, seseorang berakhlak dengan Allah SWT dan sesama manusia tanpa dibarengi dengan ilmu, maka tidaklaj mungkin dapat direalisasikan sesuai dengan petunjuk syari'at Islam. Maka   keberadaan menuntut ilmu kepada setiap muslim menjadi sebuah kewajiban mutlak. Jadi, beramal sesuatu kebajikan tanpa dibarengi dengan ilmu maka sungguh sangat sia-sia amalannya.

Dijelaskan Walidi Sanusi sapaan akrabnya bahwa, berdasarkan hadits,  memerintahkan umatnya menjadi Alim yaitu orang berilmu, guru, atau  Teungku Jika belum sanggup, jadilah Muta’allimaan yaitu orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri atau menjadi pendengar yang baik atau Mustami’an.

"Minimal menjadi Muhibban pecinta ilmu, simpatisan pengajian, donatur yayasan, lembaga dakwah dan pendidikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu,"ujarnya.

Ditambahkan, Rasulullah SAW menurut Walidi menegaskan, jangan jadi orang yang kelima  yaitu tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi pecinta ilmu. 'Celakalah golongan kelima atau  Fatahlik," ungkapnya.(*)

Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Ini 20 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad 1445 H, Bisa Untuk Bikin Strory

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved