Berita Viral

Tukang Pijat Wanita di Medan Tewas Tanpa Busana, Kematian Tak Wajar, Status WA: Keringat Dingin

Kematian Heni dinilai tidak wajar, karena di tubuh korban ditemukan sejumlah luka seperti di leher dan bibirnya serta terlihat pucat.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM/TribunMedan
Tukang Pijat Wanita di Medan Tewas Tanpa Busana, Kematian Tak Wajar, Status WA: Keringat Dingin 

Tukang Pijat Wanita di Medan Tewas Tanpa Busana, Kematian Tak Wajar, Status WA: Keringat Dingin

SERAMBINEWS.COM, MEDAN – Seorang tukang pijat wanita di Medan, Sumatera Utara ditemukan meninggal tanpa busana di tempat kerjanya, Jumat (29/9/2023).

Korban bernama Heni (41), yang kesehariannya bekerja di Kusuk Lulur Julia Jalan T Amir Hamzah No 28, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatra Utara.

Diduga korban dihabisi pada Kamis (28/9/2023) pukul 23:00 WIB.

Korban ditemukan dalam kondisi telentang tanpa busana di dalam sebuah bilik kamar tempat pijat tersebut.

Penemuan jasad Heni pertama kali diketahui oleh pemilik kusuk lulur.

Kematian Heni dinilai tidak wajar, karena di tubuh korban ditemukan sejumlah luka seperti di leher dan bibirnya.

Pada lehernya terdapat luka diduga bekas cekikan. 

Kemudian, dari mulutnya juga mengeluarkan darah diduga akibat luka di bibir atas bagian dalam sebelah kirinya.

Mayat wanita berusia 41 tahun itu juga sudah pucat saat ditemukan.

Baca juga: Marah Lihat Anaknya Pijit Istri, Mertua Tampar Menantunya, Menyesal Saat Tahu Fakta Ini

Tim Inafis Polrestabes Medan melakukan olah tempat kejadian perkara
Tim Inafis Polrestabes Medan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya terapis pijat tewas di Kusuk lulur Julia, Jalan Teuku Amir Hamzah no 28, Jumat (29/9/2023) dinihari.

Begitu melihat jenazah, pemilik langsung melaporkan kejadian ini ke kepala lingkungan dan kepolisian.

Kepala lingkungan IX Amri, mengatakan Heni diduga korban pembunuhan.

Dari informasi yang diterimanya, sempat terdengar ribut-ribut di lokasi.

Setelah melakukan olah tempat kejadian perka, kepolisian akhirnya berhasil menangkap seorang pria bernama Supriadi alias Didi (33).

Ia ditangkap di tempat persembunyiannya di Jalan Karya, Gang Kartini, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat.

Supriadi terpaksa ditembak aparat penyidik Unit Reskrim Polsek Medan Barat karena melakukan perlawanan saat hendak diamankan.

Diduga Supriadi menghabisi Heni karena hendak menguasai harta korban.

Saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan di kepolisian

Kapolsek Medan Barat, Kompol Rizky Amalia melalui Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, motif dugaan sementara murni perampokan.

Baca juga: Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Medan Ditangkap, Pelaku Ditembak, Terungkap Motif Didi Habisi Heni

Suasana Kusuk lulur Julia, pasca terapis pijat bernama Heni ditemukan tewas
Suasana Kusuk lulur Julia, pasca terapis pijat bernama Heni ditemukan tewas di Jalan T Amir Hamzah No 28 Medan pada Kamis (28/9/2023). Saat ini, panti pijat dan salon kecantikan dipasangi garis Polisi.

"Motif mau mencuri barang milik korban," kata Fathir pada Minggu (1/10/2023), dikutip dari TribunMedan.

Informasi sementara, Supriadi kabarnya datang ke lokasi tempat pijat dengan modus hendak diurut.

Saat berada di lokasi, Supriadi melihat ada handphone milik korban Heni tergeletak.

Sehingga, muncul niat jahat pelaku untuk melakukan tindak kejahatan.

Saat pelaku mengambil handphone, korban diduga mengetahuinya, sehingga terjadi cekcok.

Pelaku yang panik kemudian mencekik dan menghabisi nyawa korban.

Usai membunuh korban, pelaku meninggalkan lokasi membawa HP dan harta korban.

 

Pelaku Diduga Rudapaksa Korban

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan bahwa tersangka Supriadi masih tidak mau mengaku sudah merudapaksa korban.

Sehingga, kata Fathir, pihaknya tengah menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Tingkat II Medan

"Pelaku tidak mengakui perbuatan itu (rudapaksa). Untuk memfaktakannya, kita tunggu hasil autopsi," kata Fathir, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Akhir Cerita 2 Jenazah Terlantar di Mushalla Bandung, Kapolres Turun Tangan: Kendala Biaya Pemakaman

Fathir mengatakan, saat ini yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik.

Soal kabar pelaku ditembak, Fathir tak menampiknya.

Polisi memberi tindakan tegas karena Didi melawan saat diamankankan.

 

Pelaku Lebih dari Satu Orang

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya turut mengamankan dua orang penadah dalam kasus pembunuhan terapis pijat bernama Heni.

Adapun kedua tersangka penadah itu yakni MAM dan MA.

MAM adalah orang yang membeli handphone korban dari tersangka Supriadi alias Didi.

Sementara MA, bertindak sebagai perantara. 

"Ada tiga orang yang diamankan. Satu pelaku dan dua penadah," kata Kombes Hadi Wahyudi, Senin (2/10/2023), dikutip dari TribunMedan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Supriadi alias Didi membunuh terapis pijat bernama Heni karena ingin merampas harta benda korban.

Namun polisi belum menjelaskan apakah antara korban dan tersangka memiliki hubungan gelap atau murni perampokan yang menyebabkan pembunuhan.

"Kami masih melakukan pendalaman.Yang diambil ada handphone, barang bukti lainnya," ungkapnya.

 

Status WA Korban: 'Keringat Dingin'

Heni (41), terapis pijat yang ditemukan meninggal tanpa busana sempat membuat status WhatsApp sebelum dihabisi.

Menurut Lisa, adik korban, kakaknya mengunggah status WhatsApp pukul 18.00 WIB.

"Saya tidak tahu sebelumnya dia bertemu dengan siapa. Dia aktif di WhatsApp, buat status sekitar pukul 18.00 WIB lewat, dia buat status 'keringat dingin'," kata Lisa, Jumat (29/9/2023).

Lisa mengatakan, dugaan sementara kakaknya itu dihabisi oleh pria pelanggan tempatnya bekerja.

Dugaan sementara, pelaku diduga tidak puas atau ingin menguasai barang berharga milik korban.

"Mungkin si pria ini kurang puas. Entah apa diminta dia, entah kurang uang atau lainnya, jadi dia bunuh kakak saya," kata Lisa, di RS Bhayangkara TK II Medan.

Disinggung soal status WhatsApp sang kakak, Lisa geleng kepala.

Baca juga: Warga Temukan Kerangka Manusia Dicor dalam Drum di Sungai Jurong Iboh Aceh Besar

Ia tak tahu apa maksud kalimat 'keringat dingin' yang terakhir kali diunggah Heni.

Bagi keluarga, ia merupakan tulang punggung adik-adiknya pasca ibu mereka meninggal puluhan tahun lalu.

Heni dikenal pribadi yang tertutup, sehingga tidak pernah menceritakan tentang kesusahannya.

Setelah diautopsi, jenazah Heni akan dimakamkan di Kecamatan Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat.

"Dia orangnya tertutup karena dia tidak mau terlihat sedih di depan keluarganya,”

“Ada CCTV tapi dipatahkan oleh pelaku. Rencana dikebumikan di Brandan," kata Lisa. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved