Nama Jokowi Mencuat Jadi Kandidat Ketum PDIP Gantikan Megawati, Pengamat: Artinya . . .

Nama Jokowi mencuat jadi kandidat Ketua Umum (Ketum) PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri, usulan datang dari anak sulung Soekarno langsung.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Dok PDIP dan BPMI Setpres
Nama Jokowi mencuat jadi kandidat Ketua Umum (Ketum) PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri, usulan datang dari anak sulung Soekarno langsung. 

SERAMBINEWS.COM - Nama Jokowi mencuat jadi kandidat Ketua Umum (Ketum) PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri, usulan datang dari anak sulung Soekarno langsung.

Adalah Guntur Soekarnoputra, putra sulung Presiden ke-1 Indonesia yang membuka perbincangan mengenai wacana Jokowi menggantikan Megawati sebagai Ketum PDIP.

Hal itu diutarakannya dalam sebuah tulisan yang dimuat di rubrik Harian Kompas edisi 30 September 2023.

Dalam tulisan dijelaskan, walau bukan keturunan Soekarno tapi Jokowi telah menjalankan sejumlah kebijakan dan program-program Soekarno di masa lalu, termasuk soal hilirisasi hingga IKN.

Menurutnya, langkah Jokowi menjadi Ketum PDIP sangat mungkin mengingat sebagai mantan presiden nantinya dia punya jaringan yang kuat dan Megawati yang terus lanjut usia.

Baca juga: Ketua PDIP Aceh: Katanya Anti Islam, Jangan Salah Lho Pemilih PDIP 90 Persen Muslim

Baca juga: Bye Bye TikTok Shop! Ditutup Sore Ini, Berikut Duduk Perkara dan Alasannya

Sementara Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi usulan tersebut hanya sebatas opini dan gagasan.

"Ya sebagai gagasan tentu saja kami menerima sebagai masukan, tapi terkait dengan PDI Perjuangan, skala prioritas memenangkan Pemilu," kata Hasto dikutip dari Kompas TV, Rabu (4/10/2023).

"Dan kemudian Rakernas kelima akan dilakukan setelah Pemilu, baru pada tahun 2025 akan dilaksanakan Kongres Partai yang keenam," tambahnya.

Sekjen PDIP menegaskan kalau kedaulatan hasil Kongres berada di tangan para kader partai tersebut.

"Nah dalam Kongres itu kedaulatan berada di tangan anggota," tambahnya.

Selanjutnya Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo sangat setuju dengan usulan Jokowi atau siapapun dengan catatan kader PDIP dipilih sebagai ketum.

"Setuju, pokoknya kader PDI Perjuangan diusulkan oleh siapa pun, berarti punya potensi," ucap Rudy.

"Pak Jokowi diusulkan jadi Ketua Umum PDI Perjuangan kan, ya orak masalah toh," tambahnya.

Baca juga: Ketua PDIP Aceh: Kami Sangat Menyadari Kesulitan Mendapat Suara di Aceh, Namun Ternyata . . .

Baca juga: Jessica dan Kasus Racun Sianida Ramai Lagi Gegara Film Dokumenter Netflix, Hotman Paris Buka Suara

Sementara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menolak untuk menanggapi wacana tersebut.

"Kemarin sudah ditanyakan ya, jangan ditanyakan lagi," kata Gibran tegas.

"Saya juga gak akan menjawab itu, bukan ranah saya," tambahnya.

Buka Peluang Kader Nonbiologis Soekarno Jadi Ketum PDIP

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, usulan ini menarik mengingat hal itu disampaikan langsung oleh abang dari Megawati.

"Nah ketika mas Guntur yang menyampaikan usulan ini maka bisa ditafsirkan banyak hal," ucap Burhan.

Menurutnya, anak sulung Soekarno itu percaya kalau PDIP bisa dipegang oleh ketua umum yang tidak berdarah biologis Soekarno.

"Yang penting punya komitmen ideologis melanjutkan pemikiran Soekarno," kata Burhan.

Baca juga: Pandawara: Pencemaran Lingkungan Lebih Membuat Malu Pandawara dan Seluruh Masyarakat Indonesia

"Karena yang bicara ini adalah abangnya ibu Mega, belum tentu disepakati oleh banyak elemen di PDI Perjuangan, tetapi paling tidak jadi diskusi publik yang menarik," tambahnya.

Direktur Indikator Politik Indonesia itu menyampaikan, menjadi menarik saat Guntur menuliskan Jokowi, Megawati dan PDIP pasca 2024.

Artinya, anak sulung Soekarno itu memahami kebutuhan jangka pendek dan prioritas PDIP adalah memenangkan 2024 agar bisa mencetak hattrick, baik di Pilpres maupun Pileg.

"Dan karenanya, pada dasarnya sesuai dengan agenda partai ya, karena Kongresnya dilakukan setahun setelah Pemilu," kata Burhan.

Meski demikian, menurutnya perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan mengenai tujuan Jokowi diusulkan sebagai Ketum PDIP.

"Apakah semata-mata tujuannya hanya elektoral? Kalau iya, 2025 Kongres Pemilunya masih 2029," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved