Mentan Syahrul Yasin Limpo Pulang ke Indonesia, Temui Surya Paloh Dulu Sebelum Presiden Jokowi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pulang ke Indonesia, temui Surya Paloh dulu sebelum Presiden Jokowi.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pulang ke Indonesia, temui Surya Paloh dulu sebelum Presiden Jokowi. 

SERAMBINEWS.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pulang ke Indonesia, temui Surya Paloh dulu sebelum Presiden Jokowi.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memerintahkan Syahrul Yasin Limpo menemuinya terlebih dahulu sebelum bertemu Presiden Jokowi nanti.

Sementara Mantan Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah merapat ke Nasdem Tower, Jakarta Pusat sebagaimana pantauan Kompas.com di lokasi, Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 21.10 WIB.

Mantan Jubir KPK itu datang bersama dua orang lainnya usai Mentan Syahrul Yasin Limpo pulang ke Indonesia.

 

 

Pada kesempatan sebelumnya Mantan Jubir KPK, Febri Diansyah mengungkapkan siap menjadi pengacara Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Alasannya menurut Febri karena isu dugaan korupsi itu terkait dengan kontestasi politik atau Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu disampaikannya saat ditemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/10/2023).

"Kami juga membaca, mendengar sejumlah pihak, sejumlah isu mengaitkannya dengan isu politik atau Pilpres (pemilihan presiden) di 2024," kata Febri.

Baca juga: Sosok dan Perjalanan Karir Syahrul Yasin Limpo, Tiba-tiba Hilang Setelah Rumahnya Digeledah KPK

Baca juga: BREAKING NEWS - Kebakaran Hebat di Simpang Kolok Sinabang Simeulue Pagi Ini, Api Terus Menyala

Menurut mantan Jubir KPK itu, isu hukumnya sedang ditelusuri dengan cara penyusunan pendapat hukum tersebut.

"Isu hukumnya ditelusuri dengan cara penyusunan pendapat hukum tersebut. Itulah yang diatur dalam Undang-Undang Advokat, Undang-Undang 18 tahun 2003," ujar Febri.

Sebelumnya Kader NasDem Johnny G Plate Tersangkut Korupsi Menara BTS

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G Bakti Kominfo 2020-2022 pada Rabu (17/5/2023) dan kini sudah berstatus terdakwa.

Tersangkanya Johnny G Plate dulu, sempat memunculkan spekulasi bakal terjadi ketegangan politik dan memperuncing hubungan antara NasDem dengan pemerintah.

Menanggapi spekulasi itu, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni angkat bicara.

Baca juga: Mahfud MD: Mentan Syahrul Yasin Limpo Sudah Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi, Info dari KPK

Baca juga: Petuah Mentan Syahrul Yasin Limpo Viral di Medsos: Kalau Gak Mau Ada Masalah, Mati Aja Minum Baygon

Menurutnya sejauh ini Ketua Umum Surya Paloh masih sesuai koridor untuk konsisten mendukung Pemerintahan Jokowi dan belum ada perintah mundur.

"Nggak, tidak masalah. Ketua umum tetap pada hal dinamis secara politis," kata Ahmad Sahroni dikutip dari tayangan kanal YouTube CNN Indonesia, Kamis (18/5/2023) lalu.

"Sekarang rangkaian yang ada adalah konsisten, tidak ada perintah untuk mundur mendukung pemerintahan pak presiden, tetap konsisten mendukung pemerintah sampai masa akhir jabatan," sambungnya.

Bendahara Umum NasDem itu menyampaikan, sekalipun jatah kursi menteri tidak bertambah atau bahkan berkurang, pihaknya tetap konsisten mendukung pemerintahan Jokowi.

"Tidak bertambah kembali atau akan berkurang dua sekalipun, pak ketua umum tetap bulat konsis untuk mendukung pak presiden sampai masa akhir jabatan 2024," kata Sahroni.

Baca juga: Nama Jokowi Mencuat Jadi Kandidat Ketum PDIP Gantikan Megawati, Pengamat: Artinya . . .

Kemudian ketika ditanya apakah hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi bakal kurang harmonis ke depan setelah kasus ini, Sahroni berujar masih pada taraf yang bisa diperbaiki.

"Kalau minus belum kan, ketua umum mengatakan masih taraf untuk bisa diperbaiki," ungkapnya.

Bendahara NasDem itu berharap akan ada pertemuan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh untuk mensinkronisasi hubungan keduanya.

"Biasanya kan tiap minggu ada makan siang, diundang sama bapak presiden ya, cuma sekarang kan jarang karena kemarin waktu yang mungkin tidak tepatnya," ungkap Sahroni.

"Dan kita berharap ada pertemuan di antara bapak-bapak duduk bersama, tersenyum dan itu membuat kita semakin kekeluargaan yang luar biasa untuk negara," pungkasnya.

Baca juga: VIDEO BREAKING NEWS Kebakaran Hebat di Simpang Kolok Sinabang Simeulue Pagi Ini, Api Membara

Anies Singgung Konsekuensi Keputusan-keputusan

Mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini jadi Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berkunjung ke NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023) malam usai Johnny G Plate tersangka.

Usai pertemuan tersebut, mantan Rektor Universitas Paramadina itu menyinggung soal konsekuensi atas keputusan-keputusan yang diambil.

"Kita berdiskusi, menyaksikan dari dekat pribadi-pribadi yang tak bergeming, pribadi-pribadi yang memilih untuk teguh dalam sikap," kata Anies dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis.

"Memilih untuk menghadapi ini semua, cobaan, tantangan yang muncul atas konsekuensi keputusan-keputusan.

Dengan keyakinan bahwa Tuhan, Allah Swt akan berpihak kepada kebenaran," tambahnya.

Masih belum diketahui apa maksud dari konsekuensi atas keputusan-keputusan yang disampaikan Anies.

Namun pernyataan tersebut dinilai sarat makna dengan pencapresan dirinya yang diusung oleh NasDem sebagai Calon RI 1.

(Serambinews.com/Sara Masroni) 

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved