Sidang Dewan Keamanan PBB

Empat Negara Menentang Gencatan Senjata di Gaza, Hanya 5 Negara yang Setuju, 6 Abstain

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyebut Dewan Keamanan PBB telah membiarkan serangan terhadap dua juta orang di Jalur Gaza.

Editor: Taufik Hidayat
File Anadolu Agency
ILUSTRASI - Sidang Dewan Keamanan PBB 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Rancangan resolusi yang diajukan oleh Rusia yang menyerukan gencatan senjata dalam konflik Israel-Palestina dibatalkan di Dewan Keamanan PBB pada Senin (16/10/2023).

Resolusi tersebut memperoleh lima suara mendukung, empat suara menentang, dan enam suara abstain.

Negara-negara yang menolaknya adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang.

Meski kelompok Palestina Hamas tidak disebutkan secara spesifik dalam rancangan resolusi Rusia, namun  semua kematian warga sipil dikutuk.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan pemungutan suara pada Senin menunjukkan siapa yang mendukung gencatan senjata atau penghentian pemboman tanpa pandang bulu dan penyediaan bantuan kemanusiaan.

“Seluruh dunia menunggu dengan napas tertahan hingga Dewan Keamanan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pertumpahan darah. Namun delegasi negara-negara Barat pada dasarnya telah mengabaikan harapan tersebut,” kata Nebenzia.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan resolusi Rusia diajukan tanpa konsultasi apa pun dan tidak menyebut Hamas.

Dia menuduh Rusia memberikan "kedok kepada kelompok teroris yang menganiaya warga sipil" dan menambahkan bahwa "tindakan tersebut keterlaluan. Tindakan tersebut munafik dan tidak dapat dipertahankan."

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyebut Dewan Keamanan PBB membiarkan serangan terhadap dua juta orang di Jalur Gaza selama 10 hari.

Menekankan bahwa orang-orang di Gaza terbunuh, terluka, terlantar dan diteror, Mansour mengatakan Israel tidak membiarkan satu pun keluarga Palestina di Gaza.

“Tidak seorang pun boleh lupa bahwa ini adalah nyawa manusia, bahwa nyawa warga Palestina juga penting. Dan tidak seorang pun boleh memiliki ilusi bahwa membunuh lebih banyak warga Palestina akan membuat warga Israel lebih aman,” tambahnya.(*)

Baca juga: Turkiye Tawarkan Usulan Formula Penjamin untuk Penyelesaian Konflik Israel-Palestina

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved