Nilam Aceh Kualitas Terbaik Dunia, Ketua DAI Sarankan Terobosan Ini

Ketua Umum DAI, Dr Irdika Mansur MForSc menyampaikan, nilam asal Aceh merupakan sumber penghasil minyak nilam dengan kualitas terbaik dunia.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Umum DAI, Dr Irdika Mansur MForSc menyampaikan, nilam asal Aceh merupakan sumber penghasil minyak nilam dengan kualitas terbaik dunia. 

"Sebagai contoh pada tahun 2022 Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah merilis peraturan Multiusaha di Bidang Kehutanan,” jelas Irdika.

“Di mana kehutanan pemegang konsesi dan memiliki konsesinya bisnis di kawasan yang dikombinasikan dengan produksi kayu," tambahnya.

Ketua DAI itu menjelaskan, daerah pascatambang juga merupakan daerah yang potensial untuk ditanami tanaman minyak atsiri.

"Lima tahun terakhir beberapa perusahaan pertambangan telah menyiapkan uji coba yang mengembangkan tanaman minyak atsiri sebagai tanaman penutup tanah dan pohon pionir," ujar Irdika

“Kedua upaya ini menjadi terobosan yang baik, namun juga memiliki tantangan. Perlu dilakukan penelitian terkait disertai inovasi untuk menghasilkan minyak atsiri dari perkebunan dalam skala besar,” tambahnya.

Baca juga: Lupakan Gibran, Viral Spanduk Persiapan Deklarasi Erick Thohir Cawapresnya Prabowo?

Baca juga: Bukan Tertinggi, Segini Elektabilitas Mahfud MD yang Resmi Jadi Bakal Cawapres Ganjar Pranowo

Pendekatan Penta Helix 

Sementara itu Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh USK, Dr Syaifullah Muhammad MEng mengatakan, minyak nilam Aceh yang disuling dari jenis tanaman nilam Pogostemon Cablin, Benth mempunyai ciri khas yang berbeda dengan nilam dari daerah lain.

Nilam Aceh juga telah lama dan telah lama digunakan sebagai bahan fiksatif industri parfum di Perancis. 

“Teknologi kunci utama pemanfaatan minyak nilam sebagai komponen aktif dalam berbagai inovasi produk turunannya adalah proses pemurnian yang meningkatkan komponen aktif dan menghilangkan berbagai pengotor pada minyak nilam," kata Syaifullah.

"Distilasi molekuler pada suhu 1100C-1600C dengan tekanan vakum 0,002 atm menggunakan Rotary Vacumm Evaporator (RVE) dipilih sebagai salah satu teknologi proses pemurnian minyak nilam yang efektif untuk menghasilkan fraksi ringan, fraksi berat dan residu minyak nilam,” sambungnya lagi.

UMKM di Aceh Bangkit bersama Nilam

Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh USK itu mengatakan, melalui distilasi molekuler yang telah dilakukan, telah memungkinkan para Usaha Menengah dan Kecil Menengah (UMKM), khususnya di Aceh, untuk menjadi wirausaha dari berbagai produk akhir berbahan dasar minyak nilam Aceh. 

Baca juga: Ibu di Jaksel Tenggelamkan Bayi ke Ember Sambil Tertawa, Diduga Alami Baby Blues Syndrome, Apa Itu?

Saat ini terdapat sekitar 45 UMKM yang membuat produksi dari turunan nilam sebagai teknologi utama produk. 

“Pelaku bisnis UMKM tersebut juga telah terlatih dan menjadi pelaku usaha di Aceh,” kata Syaifullah, penerima penghargaan bergengsi untuk kategori Innovation and Entrepreneurship dari Global Australia Alumni Kedutaan Besar Australia.

“Kehadiran banyak pelaku UMKM juga meningkatkan kebutuhan minyak nilam di Aceh dan hilirisasinya juga sudah membentuk ekosistem minyak nilam baru yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,”  pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni) 

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved