Ketahanan Pangan
Harga Kedelai Terus Bergerak Naik, Perajin Tempe dan Tahu Mengeluh
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Aceh, Muhammad Agung Aulia melalui Humasnya yang dimintai penjelasannya terkait hal yang sama mengatakan
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kalangan produsen dan perajin tempe tahu di Aceh Besar dan Banda Aceh, dalam dua pekan terakhir ini terus mengeluh kepada pedagang grosir yang menjual kacang kedelai dan Pengurus Kopti Aceh, dimana harga jual kedelai terus bergerak naik dari Rp 11.800/Kg, menjadi Rp 12.500/Kg.
“Untuk menenangkan perajin tempe dan tahu, dari kepanikan dan keluhannya atas kenaikan harga kedelai, kami berharap, pemerintah kembali memberikan subsidi harga kacang kedelai untuk produsen dan perajin tempe dan tahu di Indonesia, “ kata Pengurus Kopti Aceh, Tan Sri kepada Serambi, Kamis (19/10) di Banda Aceh.
Baca juga: Satres Narkoba Polres Aceh Selatan Amankan Seorang Penyalahgunaan Narkotika
Para produsen dan perajin tempe dan tahu di Banda Aceh dan Aceh Besar dalam laporannya kepada kami, kenaikan harga kacang kedelai dua pekan terakhir ini, yang sudah mencapai Rp 12.500/Kg, sangat membebani perajin tempe dan tahu di Aceh.
Alasannya, menurut para perajin tahu dan tempe, harga jual tempe dan tahu, baru bisa mencapai titik ekonomisnya, jika harga beli kacang kedelai/bahan baku untuk pembuatan tahu dan tempe berada di bawah Rp 10.000/Kg. Tapi jika harganya kembali naik mencapai di atas Rp 12.500/Kg, seperti kondisi saat ini, perajin tempe dan tahu, jadi resah dan gelisah.
“Keresahan itu muncul, karena akibat terus meningkatnya harga bahan baku tempe dan tahu melampaui harga batas ekonomisnya, perajin tempe dan tahu bisa stop produksi,” ujar Tan Sri.
Tan Sri menyebutkan, Aceh butuh 400 ton kacang kedelai per bulan. Stok kacang kedelai di tingkat penyalurnya di Pasar Induk Lambaro, cukup banyak, tapi harga belinya sudah tinggi mencapai Rp 12.500/Kg, dari sebelumnya Rp 11.800/Kg.
Aldy, pedagang grosir kacang kedelai, di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar yang dimintai penjelasannya mengatakan, harga jual kacang kedelai sudah naik, sejak minggu pertama bulan Oktober. Memasuki minggu ketiga Oktober ini, harganya terus merangkak naik dari Rp 590.000/sak, menjadi Rp 625.000/sak (50 Kg).
Kacang kedelai yang masuk ke Pasar Induk Lambaro ini, sebut Aldy, adalah kacang kedelai impor. Harga jual kacang kedelai di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar ini, mengikuti perkembangan dan perubahan harga di Medan, Sumut.
Bila pemasok kacang kedelai dari Sumut menyatakan, harga kacang kedelai pada minggu ketiga Oktober naik, maka pedagang grosir kedelai di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar mengikuti perubahan kenaikan harga yang terjadi di Medan, Sumut. Minggu ini, harga jual kacang kedelai Rp 625.000/sak, atau sudah mencapai Rp 12.500/Kg, dari sebelumnya Rp 590.000/sak atau Rp 11.800/Kg.
Sejak meningkatnya harga kacang kedelai, daya beli kacang kedelai dari produsen dan perajin tempe dan tahu di Aceh Besar dan Banda Aceh, menurun drastis. Sebelum harga kacang kedelai naik, omset penjualan kedelai bisa mencapai 50 – 60 sak/hari, tapi kini turun separuhnya menjadi 25 – 30 sak/hari.
Sebagai pedagang grosir kedelai, kata Aldy, pihaknya juga cukup prihatin, atas kenaikan harga jual kacang kedelai tersebut. Produsen dan perajin tempe dan tahu, jadi resah dan mengeluh.
Keluhan itu, mereka sampaikan pada saat menebus kacang kedelai. Sebelum harga kacang kedelai naik mencapai Rp 12.500/Kg, mereka beli 10 sak/hari/orang, saat ini turun menjadi 5 sak/hari, per orang.
Para perajin tempe dan tahu di Aceh Besar dan Banda Aceh, kata Aldy, berharap pemerintah pusat kembali memprogramkan subsidi harga beli kedelai Rp 1.000/Kg.
Pada tahun lalu, ketika harga kedelai mencapai angka Rp 14.000/Kg, pemerintah pusat memberikan subsidi harga kacang kedelai Rp 1.000/Kg, hingga periodik tiga bulan. Setelah harga kacang kedelai turun mencapai Rp 10.000/Kg, program pemberian subsidi harga kedelai di stop.
“Informasinya, pemerintah bakal kembali membuat program subsidi harga kedelai, tapi kapan akan dimulai, kami belum dapat informasi yang pasti,” ujar Aldy.
Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwier yang dimintai terkait kenaikan harga kacang kedelai mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima informasi terkait program subsidi harga beli kedelai dari pusat. Pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog saat ini, sedang memfokuskan kepada stabilisasi harga beras.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Aceh, Muhammad Agung Aulia melalui Humasnya yang dimintai penjelasannya terkait hal yang sama mengatakan, hingga kini belum ada kabar tentang program subsidi harga kedelai tersebut.
“Kita sedang fokus penyaluran beras SPHP ke pasar untuk kendalikan harga beras yang sedang naik dan penyaluran beras bantuan bagi orang miskin 10 Kg/KK, mulai bulan September, Oktober dan November,” ujarnya.(*)
Baca juga: Cuaca 6 Daerah di Aceh belum Berubah, Masih akan Diguyur Hujan Hingga 3 Hari Kedepan, Ini Data BMKG
Prajurit TNI Yonif Tp 853/BRB Bantu Petani Panen Padi |
![]() |
---|
Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Ha di Gampong Batee Shoek Dukung Ketahanan Pangan Nasional |
![]() |
---|
Kapolres Abdya Dorong Ketahanan Pangan dengan Program Pekarangan Bergizi |
![]() |
---|
Jelang Lebaran, Pj Bupati Aceh Tamiang Cek Harga dan Ketersediaan Pangan |
![]() |
---|
Pj Bupati Aceh Besar Bersama Danlanud SIM Panen Raya Padi di Blang Bintang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.