Konflik Palestina vs Israel

Israel Rencanakan Operasi Perang dalam Tiga Fase di Jalur Gaza

Israel telah membatasi pergerakan barang masuk dan keluar dari wilayah pantai tersebut serta mengontrol siapa yang diizinkan untuk masuk dan keluar.

Editor: Agus Ramadhan
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Seorang tentara Israel mengarahkan howitzer self-propelled di dekat kota Ashkelon di selatan pada 8 Oktober 2023. Meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas telah menewaskan hampir 1.000 orang sejak militan Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran, kata para pejabat pada Minggu, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan akan terjadinya perang yang “panjang dan sulit” di masa depan. 

Israel Rencanakan Operasi Perang dalam Tiga Fase di Jalur Gaza

SERAMBINEWS.COM – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan rencana operasi perang yang akan dilakukan oleh negaranya dalam tiga fase ke jalur Gaza.

Fase pertama operasi ini akan fokus pada kampanye militer yang bertujuan untuk menetralisir teroris serta menghancurkan infrastruktur yang dikuasai oleh kelompok Hamas.

Tahap ini akan diikuti oleh fase kedua yang ditujukan untuk memberantas kantong-kantong perlawanan di wilayah Gaza.

“Fase ketiga akan membuat Israel menghentikan tanggung jawabnya atas kehidupan di Jalur Gaza,” ujarnya dikutip dari thenationalnews.com, pada Sabtu, (21/10/2023).

Gallant menjelaskan bahwa tahap ketiga ini akan mengarah pada penghapusan tanggung jawab Israel atas kehidupan di Jalur Gaza, sekaligus menciptakan sebuah realitas keamanan baru bagi warga Israel.

Baca juga: Sayap Militer Hamas Bebaskan Dua Warga Amerika dari Sandera: Dalam Kondisi Sehat

Sejak tahun 2007, Israel telah menerapkan blokade terhadap Jalur Gaza seiring dengan berkuasanya kelompok Hamas.

Dalam konteks ini, Israel telah membatasi pergerakan barang masuk dan keluar dari wilayah pantai tersebut serta mengontrol siapa yang diizinkan untuk masuk dan keluar.

Meskipun aparat keamanan Israel memiliki sistem yang kuat, militan Hamas mampu mengeksekusi serangan dan menyerbu wilayah Israel selatan melalui perbatasan.

Serangan ini terjadi pada tanggal 7 Oktober lalu dan mengakibatkan tewasnya lebih dari 1.400 orang, membawa negara ini ke dalam kondisi krisis dan meningkatkan ketegangan menuju potensi konflik berskala lebih besar.

Israel telah secara tegas menyatakan komitmen untuk menghancurkan Hamas dan terus melakukan serangan udara terhadap Gaza.

Hingga saat ini, dampak konflik ini meliputi korban jiwa sebanyak minimal 4.137 orang dan melukai lebih dari 13.000 orang, laporan Kementerian Kesehatan Palestina.

Militer Israel telah memberikan isyarat bahwa kemungkinan adanya invasi darat ke Jalur Gaza setelah serangan udara ini.

"Gaza tidak akan pernah memiliki alat keamanan dan kemampuan militer lagi, mulai saat ini. Kami akan menghancurkannya dan tidak akan membiarkannya dibangun kembali." Ucapnya. (Serambinews.com/Maulidi Alfata)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved