Konflik Palestina vs Israel

Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis

Beberapa menit kemudian, ketika jurnalis dan petugas penyelamat datang membantu, rudal kedua menghantam lokasi yang sama.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar X
Sebuah ruangan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, tampak hancur pada Selasa (13/5/2025) akibat serangan Israel pada malam sebelumnya. Serangan itu menewaskan dua pasien. 

SERAMBINEWS.COM - Serangan udara Israel yang menghantam Rumah Sakit Nasser pada Senin (25/8/2025) meninggalkan jejak kehancuran yang sulit dibayangkan.

Bagi tenaga medis yang masih bertahan di sana, situasinya disebut “katastrofik.”

Dr Milena Angelova, dokter asal Bulgaria yang menjadi relawan di fasilitas medis terbesar di Gaza selatan itu, menggambarkan kondisi terkini rumah sakit seperti kembali ke “zaman primitif.”

“Kami bahkan tidak memiliki peralatan diagnostik dasar. Staf medis terpaksa mengandalkan metode sederhana dan seadanya untuk merawat pasien,” ujarnya kepada Al Jazeera, Selasa (26/8/2025).

Seperti yang diketahui, Rumah Sakit Nasser kembali menjadi sasaran serangan Israel pada Senin pagi lalu.

Serangan tersebut merupakan serangan ganda. 

Serangan pertama menghantam lantai atas rumah sakit.

Beberapa menit kemudian, ketika jurnalis dan petugas penyelamat datang membantu, rudal kedua menghantam lokasi yang sama.

Akibatnya, setidaknya 22 orang tewas, termasuk lima jurnalis dari media internasional dan sejumlah tenaga medis.

Puluhan pasien dan relawan terluka.

Baca juga: Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa

Dunia internasional mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum humaniter.

Sementara pemerintah Israel berdalih serangan ganda itu sebagai "kesalahan tragis".

Bagi Dr Angelova, tragedi ini memperburuk krisis medis yang sudah parah.

Ia bercerita, sebagian besar korban yang masuk ke ruang gawat darurat adalah anak-anak yang menderita luka parah akibat serpihan bom dan tembakan.

“Kami berhadapan dengan anak-anak yang terkena pecahan peluru, luka tembak, dan cedera lainnya akibat perang,” kata Angelova.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved