Gawat, Beras Plastik Mulai Rambah Aceh, Dewan Pidie Desak Pemkab Sidak Pasar dan Bulog

Laporan Muhammad Nazar l Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Anggota DPRK Pidie mendesak Pemkab Pidie melakukan sidak di sejumlah pusat pasar di Kabupaten Pidie terkait dengan isu beredarnya beras berbahan plastik.

Diketahui, beras plastik masuk Aceh setelah beredarnya video melalui aplikasi TikTok  Raziyuddin, yang telah disukai sekitar 6.772 orang. 

Tak hanya itu, video TikTok itu telah dibagi 3.579 orang.

Baca juga: KMP BRR Masih Docking, Aceh Hebat 2 Tetap Berlayar Sendirian, Ini Jadwal untuk Senin 23 Oktober 2023

Dalam Tiktok itu ditegaskan, bahwa beras plastik ditemukan di Gampong Buket Pala Krueng Simpo, Kecamatan Perlak.

Beras itu dari Bulog merupakan bantuan sosial dari Kemensos. 

"Kita menyayangkan beras plastik telah beredar di Aceh yang merupakan program bansos yang disalurkan Bulog," kata anggota DPRK Pidie, Tgk Muhammad Nur SHi, kepada Serambinews.com, Minggu (22/10/2023). 

Ia menyebutkan, sekitar 5.000 lebih warga Pidie mendapatkan beras bansos yang sebagian telah disalurkan melalui Kantor POS Sigli. 

Beras bansos itu dari Bulog Divre Sigli.

"Saat ini, kita belum menerima pengaduan dari masyarakat, bahwa beras bansos yang diterima warga adalah beras plastik," jelasnya.

Pun begitu, kata politikus PNA Pidie, Dinas Sosial Pidie harus mengawal secara ketat terhadap penyaluran beras bansos yang disalurkan lewat Kantor POS Sigli.

Menurutnya, jangan sampai warga Pidie mengkosumsi beras bansos plastik. Jadi sekarang harus lebih hati-hati terhadap beras bansos.

Ia menambhakan, Pemkab Pidie juga harus melakukan sidak beras di sejumlah pasar di Pidie. 

Sebab, beras plastik dicurigai akan beredar di pusat pasar. Sebab, saat ini harga beras melambung. 

Sementara warga kurang mampu akan membeli beras murah, yang tentunya akan disulap harganya menjadi murah.

"Beras plastik akan menjadi pilihan warga, karena harganya murah. 

Sidak ke pasar dan Bulog Sigli harus dilakukan, untuk memastikan di Pidie tidak beredar beras plastik," pungkasnya.(*)

Baca juga: Lewat Konferensi Internasional, USK Ajak Peneliti Dunia Inovasikan Nilam Aceh