Kebocoran Kondensat

Selain Bayi, 3 Warga Aceh Utara Juga Dirawat Usai Terhirup Bau Kondensat Akibat Kebocoran Pipa PGE

Mereka dibawa ke klinik kawasan Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara oleh tim medis PGE, karena merasa pusing dan sesak. 

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Keuchik Keupok Nibong, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Zulkifli SPd 

Mereka dibawa ke klinik kawasan Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara oleh tim medis PGE, karena merasa pusing dan sesak. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Empat warga Desa Keupok Nibong, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, yang terhirup kondensat akibat kebocoran pipa dalam Cluster II wilayah operasi PT Pema Globa Energi (PGE), Senin (30/10/2023) sore dirawat. 

Mereka dibawa ke klinik kawasan Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara oleh tim medis PGE, karena merasa pusing dan sesak. 

Bahkan dari empat korban yang dirawat tersebut, tiga di antaranya satu keluarga, yaitu Suherman bersama istrinya dan anaknya yang masih bayi, karena mengalami sesak. 

Sedangkan satu korban lagi adalah Ayuwandira, istri dari seorang kepala dusun di Desa Keupok. 

“Tadi sekira pukul 13.30 WIB, istri dari kadus yang pertama kali dirawat,” ujar Keuchik Keupok Nibong Zulkifli SPd kepada Serambinews.com, Senin (30/10/2023). 

Kemudian pada sorenya seorang bayi mengalami sesak diduga karena terhirup bau kondensat tersebut. 

Baca juga: Santri Pesantren Fajrul Salam Hilang, Diduga Tenggelam Saat Mandi di Sungai

“Belakangan ayah dari bayi itu mengaku sudah sejak kemarin mengaku merasa pusing dan mual. Kemudian istri korban juga mengalami hal serupa,” ujar Keuchik Keupok Nibong. 

Kemudian tim medis PGE yang berada di lokasi langsung membawa mereka lagi ke Klinik Mandiri di Parang Sikureung untuk mendapat perawatan. 

“Rencana kami setelah shalat Isya akan menjenguknya untuk mengetahui bagaimana kondisinya sekarang,” ungkap Zulkifli. 

Ditambahkan, barusan dirinya juga mendapat pemberitahuan, warga kembali mencium bau kondensat.

“Kami akan koordinasi dulu dengan tim PGE, apakah perlu bagi warga untuk mengungsi atau masih bisa bertahan di rumah,” katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Warga Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara yang berada di sekitar cluster II Perta Global Energi (PGE) dalam beberapa hari terakhir ini terus mencium bau kondensat yang diduga berasal dari kebocoran pipa wilayah operasi perusahaan tersebut. 

Baca juga: Longsor di Lae Ntomel, Pakpak Bharat Berhasil Ditangani, Lalu Lintas Kembali Pulih, Tapi Buka Tutup

Bahkan pada Senin (30/10/2023) bau kondensat itu semakin menyengat hidung, sehingga warga menghubungi Humas PGE untuk turun ke lokasi guna mengecek bau tersebut. 

Karena warga di kawasan cluster itu tidak tahan dengan bau yang semakin menyengat. 

Akibat kebocoran kondensat tersebut menyebabkan seorang warga dan satu anak bayi harus dilarikan ke klinik di kawasan Parang Sikureung Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara untuk mendapat perawatan. (*)

BREAKING NEWS - Warga Sekitar Cluster II PGE Terhirup Bau Kondensat, Remaja dan Bayi Dirawat

Seperti diberitakan SErambinews.com sebelumnya, warga Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara yang berada di sekitar cluster II Perta Global Energi (PGE) dalam beberapa hari terakhir ini terus mencium bau kondensat yang diduga berasal dari kebocoran pipa wilayah operasi perusahaan tersebut.

Bahkan pada Senin (30/10/2023) bau kondensat itu semakin menyegat hidung, sehingga warga menghubungi Humas PGE untuk turun ke lokasi guna mengecek bau tersebut. Karena warga di kawasan cluster itu tidak tahan dengan bau yang semakin menyengat.

Akibat kebocoran kondensat tersebut menyebabkan seorang warga dan satu anak bayi harus dilarikan ke klinik di kawasan Parang Sikueureung Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara untuk mendapat perawatan.

“Sudah beberapa hari warga di kawasan itu mencium bau tersebut, tapi hari ini lebih parah lagi,” ujar seorang warga di Kecamatan Nibong.

Sehingga seorang warga di kawasan Nibong sempat dilarikan ke klinik di Parang Sikureung Kecamatan Matangkuli untuk mendapat perawatan.  Tak lama kemudian juga seorang bayi dibawa ke klinik.

“Tadi ada juga anggota dewan dan dari muspika turun ke lokasi untuk mengecek sendiri bau tersebut,” kata seorang warga Nibong.

Warga khawatir bau tersebut semakin parah sehingga warga dari Desa Keupok Nibong, Dayah Nibong, dan Keude Nibong tidak bisa tinggal di rumahnya.

“Ia benar tadi saya ke lokasi karena dihubungi warga, dan bukan saya saja yang mencium bau itu, tapi banyak warga juga tadi,” ujar Camat Nibong Rizky Rasmana Hanafiah MSi, kepada Serambinews.com, Senin (30/10/2023).

 Disebutkan, setelah kejadian tersebut, petugas dari PGE juga turun ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut. “Mereka menyebutkan akan menanganinya,” ujar Camat Nibong.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Utara Cut T Ibrahim kepada Serambinews.com menyebutkan, pihaknya sudan mendapat informasi adanya kebocoran pipa di lokasi Cluster 2. “Kami sudah kirim tim analis lingkungan ke lapangan untuk verifikasi,” ujar Kepala DLHK Aceh Utara. (*)


 
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved