Perang Gaza

Balas Dendam, Zionis Israel Siksa Tahanan Palestina di Penjara Gilboa dengan Anjing & Pelecehan

Kemudian mereka masuk dan mulai memukuli orang-orang, di beberapa ruangan sekaligus, dengan tangan, kaki, dan pentungan, termasuk yang terbuat dari lo

Editor: Ansari Hasyim
AFP
Orang-orang berkumpul untuk menuntut pembebasan tahanan Palestina di penjara Israel, di luar kantor Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Ramallah, Tepi Barat, Selasa (14/9/2021) 

“Situasi di dalam penjara sangat mengerikan,” kata Amani Sarahneh, juru bicara Masyarakat Tahanan Palestina.

“Kami menerima informasi mengenai pemukulan massal terhadap para tahanan setiap hari. Mereka (pihak berwenang Israel) mengancam akan membunuh mereka,” katanya kepada Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa “Tidak ada seorang pun yang selamat.”

Pada tanggal 23 Oktober, pihak berwenang Israel mengumumkan bahwa tahanan Palestina berusia 56 tahun Omar Daraghmeh meninggal di penjara Megiddo setelah merasa tidak enak badan dan pergi ke klinik penjara untuk menjalani tes.

Putra Daraghmeh, Nimr, mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa ayahnya tidak memiliki kondisi medis apa pun sebelum penangkapannya hanya dua minggu sebelumnya, pada tanggal 9 Oktober, dari rumahnya di kota Tubas di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Laporan medis awal yang dikeluarkan oleh administrasi penjara Israel, kata Sarahneh, mencatat bahwa Daraghmeh menderita pendarahan internal, terutama di perut dan ususnya yang diyakini oleh keluarga sebagai akibat pemukulan.

Pada tanggal 24 Oktober, Arafat Hamdan, seorang penderita diabetes berusia 25 tahun dari desa Beit Sira di pinggiran Ramallah, diumumkan meninggal di penjara Ofer dua hari setelah dia ditangkap.

Al Jazeera, kelompok tahanan Palestina dan keluarganya menerima informasi yang sama tentang apa yang terjadi: pasukan Israel memukuli Hamdan, menolak pengobatannya, dan menjemurnya di bawah sinar matahari dengan tas di kepalanya selama berjam-jam sebelum dia meninggal.

“Hal ini terjadi berdasarkan kesaksian dari orang-orang yang ditahan bersamanya di Etzion, dan apa yang juga didengar oleh keluarganya,” kata Sarahneh, sambil mencatat bahwa Hamdan, sebagai mayoritas orang yang ditahan, dipukuli di depan keluarganya selama penangkapannya. (Beberapa nama dalam laporan ini disamarkan untuk keamanan).(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved