Warga Subulussalam Disambar Petir
Korban Sambaran Petir di Subulussalam Selamat Usai Dikubur dalam Lumpur, Ini Data Korban Sejak 2010
Beruntung, korban dapat diselamatkan oleh warga sekitar setelah menanam tubuhnya dalam lumpur selama beberapa menit.
Usai terkena petir, korban langsung dilumpuri untuk penyelamatan. “Alhamdulillah korban selamat dan udah,” tulis Lia menjawab pertanyaan wartawan messenger.
Seperti kebiasaan turun temurun masyarakat Kota Subulussalam, pascakejadian sambaran petir di Penanggalan, penduduk sekitar berjibaku memberikan pertolongan dengan cara tradisional.
Korban petir ini ditanam dalam kubangan lumpur dan dilumpuri hingga tersisa kepala dan wajah. Tak hanya itu, warga juga membaluri lumpur dengan es batu dengan tujuan agar semakin dingin.
Menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam yang diyakini sebagai penghilang setrum atau bisa petir.
Yah, menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam.
Sudah menjadi kebiasaan apabila ada orang yang terkena sambaran petir langsung ditanam dalam lumpur sebagai pertolongan pertama.
Biasanya, para korban baru diangkat dari kubangan lumpur setelah benar-benar menggigil.
Peristiwa Agustus 2023
Seorang warga Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam menjadi korban sambaran petir saat sedang bertugas memperbaiki jaringan listrik PT PLN Subulussalam, Rabu 9 Agustus 2023 lalu.
Korban disambar petir di kawasan Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri saat hujan melanda daerah tersebut.
Korban berhasil diselamatkan namun harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam selama tiga hari.
Korban Sambaran Petir Meninggal Dunia
Manjang Bin Mahdi, pria berusia sekitar 25 tahun yang meninggal dunia di Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Sabtu (22/4/2023) dilaporkan meninggal dunia akibat disambar petir.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com korban bernama Manjang, warga asal Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat dan menikah dengan warga Batu Napal bernama Riska.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan deras disertai petir melanda Kota Subulussalam termasuk Desa Batu Napal lokasi kejadian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.