Menhan Israel Suruh Warga Gaza Buru Sendiri Petinggi Hamas jika Ingin Perang Cepat Berakhir

Perang psikologis itu dilancarkan dengan menyerukan kalau perang akan segera berakhir jika warga Gaza Palestina memburu sendiri para petinggi Hamas.

Editor: Amirullah
BASHAR TALEB / AFP
Warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel malam sebelumnya di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Jalur Gaza, pada 1 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. 

SERAMBINEWS.COM - Israel mulai mainkan psikologis warga Gaza di tengah perang yang berkecamuk.

Israel mulai memainkan perang psikologis terhadap warga Gaza yang menderita karena bombardemen negara pendudukan itu selama tiga pekan tanpa henti.

Perang psikologis itu dilancarkan dengan menyerukan kalau perang akan segera berakhir jika warga Gaza Palestina memburu sendiri para petinggi Hamas.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant yang meminta masyarakat di Gaza untuk membunuh sendiri para pemimpin Hamas tersebut demi segera berhentinya bombardemen.

"Masyarakat di Gaza bisa mengakhiri perang lebih cepat jika mereka sendiri yang membunuh pemimpin Hamas," kata Gallant, Minggu (5/11/2023).

Secara khusus, Yoav Gallant menyebut nama pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

"Kematian Yahya Sinwar akan “memperpendek perang.” Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas," kata Gallant dalam konferensi pers, menurut The Times of Israel.

Yoav Gallant mengatakan sejauh ini 12 komandan batalion Hamas telah tewas.

“Kepemimpinan Hamas bertanggung jawab. Kami akan mengambil kepemimpinan itu,” ujarnya.

“Kami akan menemukan Yahya Sinwar dan melenyapkannya. Jika penduduk Gaza sampai lebih dulu dari kami, itu akan mempersingkat perang,” kata Yoav Gallant.

Kepala sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar,
Kepala sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar, berbicara kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Gaza pada 21 Juni 2021. (MOHAMMED ABED / AFP)


Sosok Yahya Sinwar

Yahya Sinwar adalah seorang komandan milisi Hamas yang menjadi buronan paling dicari oleh Israel.

Ia membantu mendirikan sayap militer Hamas yang disebut Al Majd dan membantu membentuk Hamas pada 1987 saat Intifada Pertama.

Selama bergabung di kelompok milisi, Sinwar bertugas menjalankan cabang keamanan kelompok. Ia berperan menjaga moralitas serta menghukum warga Palestina yang dicurigai bekerja sama dengan Israel.

Yahya Sinwar, yang membantu mendirikan aparat keamanan Hamas, terpilih menjadi pemimpin kelompok tersebut di Jalur Gaza pada tahun 2017.

Ia digambarkan sebagai seorang garis keras yang menolak rekonsiliasi apa pun dengan Israel.

Sebelum mengambil perannya sebagai pemimpin Hamas, Sinwar menghabiskan lebih dari dua dekade di penjara Israel atas tuduhan pembunuhan dua tentara Israel dan warga Palestina yang ia anggap sebagai kolaborator.

Dia dibebaskan dalam pertukaran tahanan.

(FILE) - Anggota brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, membawa senjata mereka saat merayakan gencatan senjata antara Gaza dan Israel mulai berlaku, di kamp pengungsi Nusseirat di pusat Jalur Gaza. Brigade Ezzedine al-Qassam Siap hadapi IDF di Perang Darat (MOHAMMED ABED / AFP)
(FILE) - Anggota brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, membawa senjata mereka saat merayakan gencatan senjata antara Gaza dan Israel mulai berlaku, di kamp pengungsi Nusseirat di pusat Jalur Gaza. Brigade Ezzedine al-Qassam Siap hadapi IDF di Perang Darat (MOHAMMED ABED / AFP) (AFP/MOHAMMED ABED)

Israel Klaim Bunuh 12 Komandan Batalion Hamas

Dalam konferensi pers, Gallant mengatakan bahwa invasi darat ke Gaza “berjalan dengan baik” dan 12 komandan batalion Hamas telah terbunuh.

Serangan Israel terhadap Gaza – khususnya serangan udara yang intens – juga telah memakan banyak korban jiwa di Gaza, menewaskan sekitar 9.000 orang, banyak dari mereka adalah anak-anak, dan meratakan sebagian besar wilayah yang padat penduduknya.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas secara keseluruhan setelah serangan kelompok tersebut di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, di mana para pejuangnya membunuh sekitar 1.400 orang dan menyandera sekitar 230 orang.

Salah satu pemimpin Hamas yang menurut Israel dibunuh adalah Mustafa Dalul, komandan Batalyon Sabra Tel al-Hawa.

"Dia memainkan peran penting dalam memimpin perang melawan pasukan Israel di Gaza," kata Pasukan Pertahanan Israel.

Gallant mengatakan pasukan Israel terlibat dalam pertempuran sengit dengan pejuang Hamas di utara dan selatan Gaza.

Ia berjanji bahwa pada akhir perang, "tidak akan ada lagi Hamas di Gaza. Tidak akan ada lagi ancaman keamanan dari Gaza terhadap Israel."

“Dan Israel akan memiliki kebebasan mutlak untuk mengambil tindakan keamanan apa pun yang mereka inginkan terhadap siapa pun yang berani menyerang Gaza [untuk mengancam Israel],” katanya, menurut The Times of Israel.

(oln/ttoi/BI/*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menhan Israel ke Warga Gaza: Perang Berakhir Lebih Cepat Kalau Kalian Buru Sendiri Petinggi Hamas

Baca juga: Hadapi Pertarungan Sengit, Tentara Israel Mundur dari Gaza Utara, Ratusan Tentara Tewas dan Terluka

Baca juga: Daftar Produk yang Mendukung Israel dalam Genosida di Gaza Palestina, Kini Ramai Diboikot

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved