Berita Lhokseumawe

Ismail A Manaf Mundur dari DPRK Lhokseumawe, Simak Kiprahnya Selama 4 Tahun di Parlemen 

Terkait mundurnya Ismail A Manaf dari DPRK Lhokseumawe menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Kota Lhokseumawe.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf, Jumat (28/10/2022) sore, melihat berbagai sarana di Balai Pengajian Nurul 'Ulum Desa Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Berita menggemparkan datang dari parlemen Kota Lhokseumawe.  

Ismail A Manaf dari Partai Aceh (PA) yang selama ini menjabat sebagai Ketua DPRK Lhokseumawe dilaporkan telah mengirimkam surat pengunduran diri dari DPRK Lhokseumawe ke DPP Partai Aceh.

Surat yang diteken langsung Ismail di atas materai tersebut, tertanggal 2 November 2023.

Terkait mundurnya Ismail A Manaf dari DPRK Lhokseumawe menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Kota Lhokseumawe.

Lalu bagaimana kiprah Ismail A Manaf selama berada di parlemen Lhokseumawe?

Sesuai data yang dihimpun Serambinews.com, awalnya Ismail A Manaf adalah sosok pengusaha sukses.

Namanya juga sudah kerap muncul di media karena kepeduliannya terhadap dunia olahraga.

Lalu, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019, dirinya pun mencalonkan diri sebagai anggota DPRK melalui Partai Aceh. 

Sehingga pada 10 September 2019, dirinya dilantik bersama 24 anggota DPRK Lhokseumawe lainnya dan juga dietapkan sebagai ketua sementara.

Beberapa jam setelah pelantikan, terjadi demo mahasiswa di depan Gedung DPRK Lhokseumawe.

Ismail dengan berani langsung hadir di tengah-tengah mahasiswa untuk mendengarkan aspirasi pendemo.

Di hadapan mahasiswa, Ismail berkomitmen akan bekerja semaksimal mungkin untuk menjalankan fungsinya sebagai anggota legislatif demi kemajuan dan membela kepentingan rakyat, khususnya di Lhokseumawe.

Janji Ismail ini pun mulai dibuktikan satu persatu.

Pertama kali, membela kepentingan kaum duafa. 

Tepatnya awal Oktober 2019, Ismail yang saat itu sudah menjadi ketua DPRK Lhokseumawe definitif, mendapatkan informasi kalau Pemerintah Kota Lhokseumawe akan menunda pembangunan 11 unit rumah duafa di Kecamatan Muara Satu dengan alasan sudah beberapa kali terjadi gagal tender. 

Padahal dalam APBK Kota Lhokseumawe tahun 2019, sudah terplot anggaran sebesar Rp 880 juta.

Sehingga Ismail langsung turun tangan.

Pada 15 Oktober 2019, Ismail memanggil pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Lhokseumawe, serta pihak ULP. 

Pertemuan untuk membahas agar pembangunan rumah duafa dapat dilanjutkan tersebut berlangsung di Gedung DPRK Lhokseumawe.

Kala pertemuan tersebut, sempat terlihat jelas begitu emosinya Ismail dengan rencana pembatalan pembangunan rumah duafa itu. 

Lalu dia pun melakukan penekanan agar eksekutif bisa mencari solusi supaya pembangunan 11 unit rumah duafa bisa tetap dijalankan pada tahun 2019 juga.

"Apa pun kondisinya, harga mati, 11 rumah duafa di Muara Satu harus tetap dibangun tahun ini juga. Solusi kita caru bersama. Tidak boleh ditunda," tegas Ismail kala pertemuan tersebut.

Setelah pertemuan itu, ternyata eksekutif pun langsung mengubah kebijakan.

Pembangunan 11 unit rumah duafa di Muara Satu tetap dilaksanakan pada tahun tersebut. 

Sehingga diakhir 2019, 11 keluarga duafa di Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe bisa menepati rumah layak huni.

Lalu, beberapa pekan kemudian, Ismail A Manaf berhasil mencari solusi terhadap nasib pekerja harian di proyek PLTMG Arun 2 yang dibayar upah di bawah UMP.

Sehingga tidak lama kemudian, pekerja sudah menerima upah sesuai UMP. 

Lainnya, mampu membuat para pekerja di proyek pembangunan Terminal Elpiji Arun, bisa menerima gaji. Setelah gaji mereka tertunggak beberapa bulan.

Ceritanya, pada Minggu, 9 Mei 2021 lalu, pekerja PT Mitra Agung Indonesia selaku Subkon dari PT PBAS (perusahaan yang kala itu sedang menangani revitalisasi Terminal Elpiji Arun) mengadu ke DPRK terkait gaji mereka yang belum dibayar antara dua sampai delapan bulan.

Sedangkan kontrak pekerjaan mereka sudah berakhir pada Maret 2021. 

Didasari pengaduan tersebut, maka Ismail A Manaf menempuh berbagai upaya agar gaji pekerja tersebut bisa dibayarkan.

Bahkan kala itu, saat para pekerja berdemo, Ismail A Manaf, turun ke lokasi dan  ikut memfasilitasi pertemuan pendemo dengan PBAS.

Diakhir pertemuan tersebut, Ismail A Manaf pun sempat mengutarakan janji yang mengikat dengan para pekerja, bahwa gaji mereka tetap akan dibayar.

Bila tidak dibayar dilimit waktu yang disepakati dalam pertemuan tersebut, maka Ismial A Manaf akan membayar gaji pekerja.

Sedangkan janji ini harus dikeluarkan Ismail A Manaf agar para pekeeja mau membubarkan diri dari aksi demo.

Setelah aksi demo itu, upaya advokasi terus berlangsung.

Hingga beberapa waktu kemudian, para pekerja pun bisa tersenyum bahagia. PBAS membayarkan gaji mereka.

Setelah itu, langkah-langkah Ismail A Manaf dalam hal membela kepentingan masyarakat, terus berlanjut.

Ismail A Manaf juga sosok yang sangat peduli tentang pengembangan sarana ibadah dan pendidikan agama.

Selalu menyerahkan bantuan untuk pembangunan masjid, balai pengajian, dan dayah, baik melalui dana pribadi ataupun melalui pokirnya.

Rutin melakukan santunan anak yatim tiap bulannya.

Untuk dunia olahraga juga tidak diragukan lagi. Ia terus memberi dukungan dan bantuan pada perkembangan olahraga di Lhokseumawe

Dari serangkaian aksi kepedulian kepada berbagai pihak, terutama untuk kepentingan masyarakat miskin, maka beberapa waktu lalu, Ismail juga mendapatkan penghargaan dari HMI Aceh Utara-Lhokseumawe. 

Kiprah Saat Pandemi Covid-19

Cacatan Serambinews.com lainnya, pada masa pandemi Covid-19 dulunya, ekonomi masyarakat merosot tajam.

Didasari kondisi tersebut, Ismail A Manaf dengan menggunakan dana pribadi mencapai Rp 190 juta, langsung membelikan sembako, selanjutnya dibagikan kepada ribuan masyarakat miskin di Kota Lhokseumawe.

Di mana pembagian sembako pertama dilakukan secara simbolis oleh Ismail A Manaf di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Senin (6/4/2020). 

Kala itu, Ismail A Manaf menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19, tentunya harga sembako mulai merangkak naik.

Kondisi ini berbanding balik dengan pendapatan masyarakat miskin. Di mana masyarakat miskin semakin sulit menggais rezeki. 

"Jadi sangat memprihatinkan," ujar Ismail A Manaf.

Didasari kondisi tersebut, dengan adanya rezeki yang dititipkan Allah SWT kepada dirinya, maka timbul niatnya untuk bersedekah, berupa pembagian sembako pada ribuan masyarakat miskin. 

"Saya kepingin bisa membantu ribuan masyarakat miskin yang ada di Kota Lhokseumawe," tambahnya.

Didasari keinginan besar bisa menolong masyarakat kecil, maka dirinya pun mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp 190 juta. 

Dana tersebut dibelikan gula sebanyak 7 ton dan minyak goreng sebanyak 3,5 ton.
Sehingga diplot untuk satu keluarga miskin sebanyak dua kilogram gula dan ditambah dengan satu kilogram minyak goreng.

"Artinya, bantuan akan dapat saya salurkan kepada 3.500 keluarga miskin yang ada di Kota Lhokseumawe," paparnya.

Secara simbolis, pembagian perdana telah dilakukan kepada masyarakat miskin yang ada di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.

Pembagian selanjutnya bagi masyarakat miksin di Kota Lhokseumawe dilakukan oleh tim yang sudah dibentuk.

"Tim penyaluran saya bentuk di setiap kecamatan," ujarnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved