Israel Ingin Kelola Gaza Tanpa Batas Waktu Setelah Perang Berakhir, AS Malah Tak Mendukung

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menyarankan negaranya untuk menjaga keamanan Gaza setelah perang berakhir.

Editor: Amirullah
AFP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

Presiden AS, Joe Biden tidak mendukung keinginan Israel untuk menduduki Jalur Gaza setelah perang dengan Hamas berakhir.

Biden meyakini, pendudukan kembali Gaza oleh Israel bukanlah hal yang benar untuk dilakukan.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan, perlu ada serangkaian pembicaraan yang sehat tentang seperti apa Gaza pasca-konflik.

"Apa yang benar-benar kami sepakati dengan rekan-rekan Israel kami adalah bahwa hal itu tidak akan terlihat seperti apa yang terjadi pada tanggal 6 Oktober," kata Kirby, dikutip dari Al Jazeera.

Israel Tiba di Jantung Kota Gaza

Israel menyebut pasukannya telah beroperasi jauh di Kota Gaza dalam pertempuran mereka melawan Hamas.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan bahwa tentara Israel telah maju ke jantung Kota Gaza dan “mengencangkan tali kekang”.

Pasukan yang berjalan kaki dan menggunakan kendaraan lapis baja serta tank, kata Gallant, memiliki satu sasaran, yakni Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker, ruang komunikasi.

Pemimpin paling senior Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, diisolasi di bunkernya, kata Gallant, seraya menambahkan bahwa Sinwar lah yang "sebulan lalu membuat keputusan mematikan untuk menyerang warga sipil, wanita, dan anak-anak Israel".

Sayap militer Hamas belum memberikan komentar mengenai kemungkinan nasib Sinwar.

Dikutip dari Reuters, di bawah kota, kata Gallant, terdapat terowongan berkilo-kilometer yang membentang di bawah sekolah dan rumah sakit.

Gallant meyakini di dalamnya terdapat gudang senjata, ruang komunikasi, dan tempat persembunyian para militan.

Sumber-sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa militer Israel sedang memulai fase perang berikutnya.

Mereka fokus pada pencarian lokasi dan menonaktifkan labirin terowongan Hamas, dan mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.

"Kami meningkatkan tekanan terhadap Hamas setiap jam, setiap hari. Sejauh ini, kami telah membunuh ribuan, baik di atas maupun di bawah tanah," kata PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved