Berita Banda Aceh

Seperti UAS, Pengajian Al-Hidayah Aceh Diminta Masifkan Dakwah Digital Saat Musda ke-IX

“Kan banyak sekarang ustadz-ustadz kayak ustadz UAS itu terkenal karena konten dakwahnya. Jadi saya ingin di Aceh ini ada pengurus-pengurus...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
MUSDA PENGAJIAN AL-HIDAYAH — Pembukaan Musda IX Pengajian Al-Hidayah Provinsi Aceh, di Hotel Syariah Oman Al-Makmur, Banda Aceh, Sabtu (27/9/2025). 

“Kan banyak sekarang ustadz-ustadz kayak ustadz UAS itu terkenal karena konten dakwahnya. Jadi saya ingin di Aceh ini ada pengurus-pengurus muda yang juga bisa beradaptasi sehingga digitalisasi dakwah Islam itu bisa lebih terasa,” kata Iin.

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pengajian Al-Hidayah Provinsi Aceh diminta memperkuat peran dakwah melalui digitalisasi agar dapat menjangkau lebih banyak kalangan, terutama generasi muda. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Pengajian Al-Hidayah, Iin Kandedes, saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX Pengajian Al-Hidayah Aceh, di Hotel Syariah Oman Al-Makmur, Banda Aceh, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, selama ini pengajian Al-Hidayah identik dengan dakwah konvensional dari masjid ke masjid atau majelis taklim.

Ke depan, ia berharap kepengurusan baru di Aceh dapat lebih inovatif dengan melibatkan kader muda yang aktif dalam memproduksi konten dakwah digital.

“Kan banyak sekarang ustadz-ustadz kayak ustadz UAS itu terkenal karena konten dakwahnya. Jadi saya ingin di Aceh ini ada pengurus-pengurus muda yang juga bisa beradaptasi sehingga digitalisasi dakwah Islam itu bisa lebih terasa,” kata Iin.

Iin menilai potensi Pengajian Al-Hidayah di Aceh sangat besar mengingat daerah ini dikenal sebagai Serambi Mekkah dan memiliki basis syariat Islam yang kuat. 

Karena itu, ia mendorong agar pengajian Al-Hidayah tidak hanya digerakkan oleh kalangan senior, tetapi juga membuka ruang lebih luas bagi generasi muda yang kini banyak berhijrah.

“Inginnya sih jangan hanya di kalangan perempuan-perempuan yang senior, tapi yang muda-muda juga. Sekarang ini lebih banyak yang hijrah, supaya menjadi lebih agamis, lebih baik lagi,” ungkapnya. 

Baca juga: Muhammad Rizal Pimpin KNPI Aceh Utara, Terpilih Secara Aklamasi Dalam Musda

Sementara itu, Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, TM Nurlif, menegaskan Musda IX yang mengusung tema “Menguatkan Koordinasi, Mengokohkan Konsolidasi Dalam Peningkatan Peran Pengajian Al-Hidayah Provinsi Aceh” ini menjadi momentum penting bagi Al-Hidayah untuk memperkuat koordinasi dan konsolidasi. 

Menurutnya, Al-Hidayah bukan hanya wadah pengajian, tetapi juga organisasi besar yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dakwah, hingga pemberdayaan perempuan.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab Golkar memberikan tempat kepada kaum perempuan untuk bisa berpikrah dalam pembangunan masyarakat negara. Hari ini perwakilan 23 kabupaten/kota semua hadir, saya yakin Musda Al-Hidayah ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan strategis, program-program yang bermanfaat baik bagi masyarakat secara nasional dan bagi masyarakat khususnya di Aceh,” ujarnya. 

Ia juga menekankan, Al-Hidayah harus menjadi perekat antaranggota, memperkuat ukhuwah Islamiyah, sekaligus mendorong peran ibu-ibu dalam membangun keluarga dan masyarakat.

“Dan ini akan menjadi modal bagi Partai Golkar untuk semakin yakin bahwa Golkar bisa berbuat baik pada bangsa negara ini,” sebutnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved