Perang Gaza

Tanpa Listrik dan Oksigen, 39 Bayi di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza dalam Risiko Meninggal

Terkutuklah komunitas internasional yang tidak dapat menghentikan mesin penghancur dan pembunuhan terhadap orang sakit dan terluka di rumah sakit dala

|
Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/instagram
Mohammad Alawawda, manajer media di Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada Anadolu bahwa 39 anak di bangsal perawatan Rumah Sakit Al-Shifa berisiko meninggal, dan satu bayi meninggal akibat kekurangan oksigen. 

SERAMBINEWS.COM - Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada hari Sabtu bahwa 39 anak di bangsal perawatan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza berisiko meninggal kapan saja karena kekurangan oksigen, yang bertepatan dengan pemboman udara dan artileri yang hebat terhadap rumah sakit dan sekitarnya oleh pasukan Israel.

Kementerian Kesehatan mengeluarkan pernyataan yang mengoreksi pernyataan Menteri Mai Al-Kaila yang mengatakan 39 bayi di unit perawatan intensif Rumah Sakit Al-Shifa meninggal karena kekurangan oksigen.

Baca juga: Satu-satu Pasien Dirawat di Rumah Sakit Al-Shifa Meninggal karena Listrik Padam dan DikepungTank

Mohammad Alawawda, manajer media di Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada Anadolu bahwa 39 anak di bangsal perawatan Rumah Sakit Al-Shifa berisiko meninggal, dan satu bayi meninggal akibat kekurangan oksigen.

Sebelumnya, Kaila mengatakan pada konferensi pers bahwa “Israel melakukan kejahatan perang dan genosida di Jalur Gaza,” dan menambahkan bahwa “Israel telah mengepung dan mengebom rumah sakit.”

“Terkutuklah komunitas internasional yang tidak dapat menghentikan mesin penghancur dan pembunuhan terhadap orang sakit dan terluka di rumah sakit dalam siaran langsung di hadapan dunia,” tambah menteri tersebut.

Baca juga: Dikepung Tank, Tentara Israel Tembaki Setiap Orang yang Keluar dari Rumah Sakit Al-Shifa

Menteri tersebut mengatakan, “Israel mengepung rumah sakit dengan tank alih-alih menyediakan bahan bakar, obat-obatan, dan persediaan, dan akibatnya adalah kematian ribuan pasien dan luka-luka.”

Dia menunjukkan bahwa 20 dari 35 rumah sakit tidak berfungsi karena pemboman Israel dan kekurangan bahan bakar.

Dia mengatakan Rumah Sakit Al-Nasr langsung dibom, mengakibatkan hancurnya ruang perawatan dan sasaran panel energi surya, yang menyebabkan gangguan listrik dan air.

Kaila mengimbau komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi, mencabut pengepungan terhadap rumah sakit, dan menghentikan perang demi menyelamatkan nyawa ribuan warga.(*)

Baca juga: Dikepung Tank dan Sniper, Rumah Sakit Al-Shifa Gaza Terpaksa Kubur 100 Jenazah di Dalam Rumah Sakit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved