Lhokseumawe

Fisip Unimal Bekali Mahasiswa Tentang Pemilu dan Etika Bermedia Sosial

Mahasiswa diajak untuk menggunakan hak pilihnya, tidak curang, dan menghargai perbedaan pendapat.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Taufik Hidayat
Dok Panitia
Peserta Kuliah Umum Program Studi Administrasi Publik Fisipol Universitas Malikussaleh (Unimal) foto bersama dengan dosen dan narasumber, Selasa (14/11/2023), di Kampus Bukit Indah Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe. 

Laporan Jafaruddin | Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Malikussaleh (Unimal), Selasa (14/11) mengadakan Kuliah Umum di Kampus Bukit Indah Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe

Kuliah itu diikuti lebih dari 150 mahasiswa, kemudian dosen Dr Maryam dan Nazaruddin MAP, Ahmad Yani MSi dan Dr Muryali.  

Peserta adalah mahasiswa yang mengambil Matakuliah Governansi Digital dan Evaluasi Kebijakan. Sedangkan narasumber yang dihadirkan, yaitu Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara, Muhammad Usman MAg dan Kepala Biro Serambi Indonesia Lhokseumawe, Jafaruddin. 

Kuliah umum bertajuk kontribusi Milenial dalam Pemilu 2024, dimoderatori Dr Muryali diawali penyampaian materi oleh Muhammad Usman, dengan judul “Milenial di pusaran Pemilu 2024, mewujudkan kesadaran generasi muda dalam proses politik,” Isinya antara lain tentang azas dan prinsip pemilu, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang didominasi milenial dan generasi Z. 

Muhammad Usman juga menjelaskan jenis surat suara dan cara memilihnya dan juga mengajak milenial dalam menggunakan hak pilihnya, tidak curang dan menghargai perbedaan pendapat. Komisioner KIP Aceh Utara juga membagikan buku berjudul “Partisipasi Pemilih dan Fakta Penting Pemilu 2019” kepada peserta yang aktif mengikuti dan bertanya. 

Sementara itu Kepala Biro Serambi Lhokseumawe menyampaikan materi berjudul “Mengenali Gangguan Informasi”. Membahas tentang peluang generasi muda dalam pemilu 2024, karena menjadi pemilih dominan. Namun, masifnya informasi hoaks menjadi ancaman yang akan dihadapi generasi muda menjelang pesta demokrasi rakyat ini.

Karena itu dibutuhkan sikap skeptis dalam setiap menerima informasi sehingga tidak menjadi korban hoaks yang bisa mempengaruhi sikap dalam menentukan pilihan. Apalagi berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika Hoaks meningkat 10 kali lipat jelang pemilu. 

Sementara itu Dosen Prodi Administrasi Publik, Ahmad Yani MSi kepada Serambi menyebutkan, diharapkan melalui kuliah umum tersebut mahasiswa memahami tentang kepemiluan dan praktik dua mata kuliah tersebut. 

Selain itu, juga diharapkan mereka memahami cara menggunakan media sosial yang bijak, supaya tidak tersandung hukum. “Kuliah Umum ini rutin kita adakan setiap tahun kepada mahasiswa,” pungkas Ahmad Yani.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved