Komandan Tank Israel dalam Pertempuran Ditembak Mati Oleh Hamas di Jalur Gaza

Komandan berpangkat letnan ini berasal dari komunitas minoritas Druze. Dikutip dari Foxnews, komandan tank tempur ini adalah Kolonel Salman Habaka

Editor: Amirullah
Israel Defense Forces
Letkol Salman Habaka, komandan Batalyon 53 Brigade Lapis Baja ke-188, pada 30 Oktober 2023. HAMAS Berhasil Tembak Mati Komandan Tank Israel dalam Pertempuran di Jalur Gaza 

Diketahui, operasi militer darat Israel dilaporkan telah secara efektif mengepung Kota Gaza

Badan kemanusiaan PBB pada Kamis (2/11/2023) menyatakan Gaza sudah terputus dari wilayah kantong lainnya dan menjebak ratusan ribu orang dalam pengepungan total.

Menurut badan tersebut, langkah blokade total mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan ke penduduk Gaza utara, termasuk 300.000 pengungsi.

"Makanan, air, bahan bakar, obat-obatan, dan barang-barang penting lainnya sudah menipis di seluruh Gaza, karena Israel berupaya melakukan pengepungan total setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Hanya sejumlah kecil bantuan yang sampai ke wilayah Mesir dan kelaparan sudah menyebar," The Wall Street Journal melaporkan.

Salman Habaka, Komandan Lapis Baja Israel Terbunuh
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam sebuah briefing pada Rabu (1/11/2023) mengklaim pasukan Israel telah menerobos garis depan pertahanan Hamas di utara Jalur Gaza.

Sebelumnya pada hari itu, komandan divisi 162 militer Israel, Brigjen. Jenderal Itzik Cohen, mengklaim kalau pasukan Israel berada jauh di Gaza dan berada di “gerbang Kota Gaza.”

Israel menyerang Gaza dari timur laut dekat Beit Hanoun, barat laut, dan tengah, dalam upaya untuk membelah jalur tersebut menjadi dua dan mengisolasi wilayah utara dari selatan.

Israel memulai invasi daratnya ke Gaza pada 27 Oktober, yang diperkirakan akan berlangsung lama dan berdarah di tengah perlawanan sengit dari Hamas dan faksi milisi lain Palestina.

Pada 2 November, Israel mengumumkan kematian Letkol Salman Habaka (33), komandan Batalyon 53 Brigade Lapis Baja ke-188, yang dibunuh oleh pejuang Hamas yang mempertahankan Gaza utara.

Habaka adalah perwira berpangkat tertinggi yang terbunuh sejak serangan darat di Gaza dimulai, dan meninggalkan seorang istri dan seorang putra berusia dua tahun.

Jumlah total korban tentara Israel sejak awal perang mencapai 333 orang, dan sejak serangan darat ke Gaza dimulai, 18 tentara telah gugur dalam pertempuran tersebut.

Militer juga melaporkan bahwa dua perwira dan satu tentara terluka parah dalam pertempuran di Gaza utara, dan seorang tentara wanita dari Batalyon Caracal terluka parah di dekat perbatasan Mesir ketika jip yang ditumpanginya terbalik dalam operasi militer.

Keluarga tentara yang terluka telah diberitahu mengenai kondisi mereka.

Habaka terlihat dalam rekaman beberapa hari sebelum dimulainya serangan darat di Gaza.

“Saya ingin menyampaikan kepada Anda semua bahwa Batalyon ke-53 dan tank-tanknya, dengan segala kejayaan dan kekuatannya, siap menghadapi tantangan apa pun,” ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved