Konflik Palestina vs Israel

Warga Palestina Serang Pos Pemeriksaan di Tepi Barat, 1 Tentara Israel Tewas Ditembak dan 7 Terluka

Serangan itu menargetkan pos pemeriksaan terowongan antara Yerusalem dan Betlehem, menyebabkan setidaknya satu tentara Israel tewas

Editor: Faisal Zamzami
JAAFAR ASHTIYEH / AFP
Ban dibakar untuk menghalangi kendaraan tentara Israel maju selama operasi militer di kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki pada 14 November 2023. 

Pemukim Israel juga meningkatkan serangan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.

Baca juga: Lagi, Dua Tentara Zionis Israel Meregang Nyawa di Gaza Digempur Brigade Al Qassam

Hizbullah Ultimatum Israel, Siap Perang Habis-habisan jika Konflik di Gaza Terus Meluas

 

Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, memberikan ultimatum kepada Israel bahwa mereka siap perang habis-habisan jika konflik di Gaza terus meluas.

Hizbullah menegaskan akan mengerahkan “semua kekuatannya” untuk mengalahkan rezim Israel jika perang di Jalur Gaza meluas ke barisan-barisan lain atau bahkan hingga ke Lebanon.

“Kami tidak takut hadapi Israel, dan jika mereka memutuskan untuk berperang melawan Lebanon dan Hizbullah, kami akan menghadapinya dengan seluruh kekuatan yang kami miliki untuk menggulingkan rezim ini,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, Rabu (15/11/2023) dikutip dari IRNA.

“Begitu rezim Israel memulai perang melawan kami, kami tidak punya pilihan selain membela diri dengan sekuat tenaga,” tegasnya.

Sheikh Qassem bahkan yakin Hizbullah bisa menang menghadapi pasukan Israel.

“Dalam perang apa pun terhadap rezim pendudukan (Israel), kami bisa menang," ucap Qassem.

 
Sheikh Qassem tidak menjelaskan seberapa mungkin terjadinya perang di Lebanon saat ini. Namun, dia memperingatkan bahwa eskalasi konflik bergantung pada tindakan rezim Israel.

Pejabat Hizbullah menyalahkan rezim pendudukan Israel karena memicu Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan Hamas pada 7 Oktober.

Ratusan ribu warga sipil Palestina terbunuh, terluka atau ditangkap oleh rezim Israel selama 75 tahun terakhir tanpa kejahatan apa pun selain menjadi “pemilik tanah ini”, kata dia.


Di tengah perang Gaza yang belum menunjukkan akhir, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan kekerasan adalah disepakatinya solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.

Biden juga menilai Israel melakukan kesalahan apabila berupaya untuk menduduki Gaza.

"Saya bukan peramal, saya tak bisa mengatakan kepada Anda berapa lama ini akan bertahan. Tapi saya bisa katakan, saya pikir ini tak akan berakhir hingga tercipta solusi dua negara,” kata Biden dikutip dari USA Today.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved