Mihrab

Khutbah Jumat – Tgk Umar Rafsanjani: Banyak Orang Jago Teori Tanpa Eksekusi

Itulah fakta dunia saat ini, mulai dari yang bawah sampai ke level tingkat tinggi.  Semuanya tukang bicara.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dewan Pembina Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk H Umar Rafsanjani Lc MA. 

Khutbah Jumat – Tgk Umar Rafsanjani: Banyak Orang Jago Teori Tanpa Eksekusi

SERAMBINEWS.COM - Di negeri ini, terlalu banyak tukang bicara, sehingga masalah tidak ada yang terselesaikan dan bahkan malah diperdebatkan dalam diskusi di depan publik, disorot di media dengan konsepnya yang hebat, tapi hasilnya nol besar.

Justru yang muncul dari situ hanya orang-orang yang pandai bicara, jago teori tanpa eksekusi, maka setiap tahun selalu saja masalah yang sama muncul lagi dan muncul lagi tanpa final yang berarti.

Pimpinan Dayah Mini Aceh, Tgk H Umar Rafsanjani Lc MA akan menyampaikan pembahasan ini dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Baitul Ahad Kemukiman Siem, Kecamatan Darussalam, (17/11/2023), bertepatan 3 Jumadil Awwal 1445 H. 

“Sudah menjadi suatu tontonan di zaman canggih ini, orang lebih banyak bicara konsep daripada kerja nyata, lebih banyak argumen daripada eksperimen, suka membuat sensasi di atas sensasi, disebabkan terlalu banyak bicara tanpa kerja,” ujarnya.

Ketua Tastafi Banda Aceh ini menunjukkan fakta, di berbagai webinar, zoom meeting, apalagi di televisi, semua bisa dibicarakan dengan mudah ditambah lagi sedikit dengan retorika, plus gaya bicara.

Kesannya luar biasa, membius para pendengar dan pemirsa tercengang.

Itulah fakta dunia saat ini, mulai dari yang bawah sampai ke level tingkat tinggi.  Semuanya tukang bicara.

Baca juga: Mulai Sekarang Wanita Jangan Tunggu Siap Shalat Jumat Baru Shalat Dzuhur, Buya Yahya Ungkap Waktunya

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga dan menjauhkannya dari neraka, kemudian Rasulullah SAW menyebutkan tentang rukun iman dan beberapa pintu-pintu kebaikan.

Kemudian berkata kepadanya, “Maukah kujelaskan kepadamu tentang hal yang menjaga itu semua? Kemudian beliau memegang lisannya dan berkata: “Jagalah ini”

maka aku (Mu’adz) tanyakan: “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa dengan sebab perkataan kita?”

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Semoga ibumu kehilanganmu! (sebuah ungkapan agar perkataan selanjutnya diperhatikan). Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah mereka atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka” (HR. At Tirmidzi).

Manurut Tgk Umar Rafsanjani, tukang bicara sering lupa bahwa tidak ada satu pun masalah di dunia ini yang kelar karena dibicarakan. 

Tidak pula ada persoalan rampung karena sebatas bicara apalagi ditambah hoaks, fitnah, dan ghibah.

Karena faktanya, tukang bicara itu ya hanya pandai bicara, tapi tidak pandai berbuat, bicara begini-begitu, tapi sedikit sekali dalam eksekusi, sehingga publik terkecoh seolah olah apa yang dibicarakan sama dengan apa yang diperbuat, padahal bisa jadi itu semuanya hanya omong kosong.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved