Perang Gaza

Ngotot Tetap Mau Perang, Israel Tunda Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera Sampai Jumat

Sebuah sumber Israel mengklarifikasi dalam percakapan dengan kantor berita Prancis AFP bahwa selain penundaan pembebasan para tawanan, gencatan senjat

Editor: Ansari Hasyim
AFP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

SERAMBINEWS.COM - Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi mengatakan pada Rabu malam bahwa sandera yang ditahan di Gaza tidak akan dibebaskan pada hari Kamis meskipun para pejabat Hamas menyatakan gencatan senjata akan mulai berlaku pada pagi hari.

“Negosiasi untuk pembebasan tawanan kami sedang berlangsung dan berkesinambungan. Pembebasan akan dimulai sesuai dengan kesepakatan awal antara para pihak, tidak sebelum hari Jumat,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Ynetnews, Kamis (23/11/22023).

Sebuah sumber Israel mengklarifikasi dalam percakapan dengan kantor berita Prancis AFP bahwa selain penundaan pembebasan para tawanan, gencatan senjata dengan Hamas juga akan ditunda dan tidak akan dimulai sebelum hari Jumat.

Keluarga para tawanan, yang sudah mengalami hari-hari yang sangat menegangkan, mendapat informasi terbaru tentang pengumuman Hanegbi melalui media.

Baca juga: Ini 9 Poin Perjanjian Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas, Berlaku Empat Hari Mulai Pagi Ini

Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Ynet bahwa penundaan pembebasan para sandera disebabkan oleh Israel yang belum menerima nama-nama mereka yang seharusnya dibebaskan, dan menggambarkan hal ini sebagai “penundaan di menit-menit terakhir.”

Disebutkan juga bahwa mekanisme pembebasan tersebut belum diselesaikan dengan Hamas. Oleh karena itu, menurut pemahaman awal, pelepasan seharusnya baru dimulai pada hari Jumat.

Diperkirakan akan dimulai sekitar jam 7 pagi pada hari Jumat, tetapi belum ada kepastian waktu pastinya.

Sebuah sumber di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa orang yang bertanggung jawab atas laporan bahwa kesepakatan pertukaran tawanan akan dilaksanakan pada Kamis pagi adalah tokoh senior Hamas Musa Abu Marzouk.

Menurut sumber tersebut, "Saat ini, tidak ada gencatan senjata. Yang memperkirakan gencatan senjata akan dimulai pada hari Kamis adalah Abu Marzouk. Namun daftar tawanan tidak dikirimkan, dan perjanjian tidak ditandatangani."

Baca juga: Sulit Temukan Terowongan, Israel Santet Pemimpin Hamas Agar Bisa Dikalahkan

Satu sumber politik lainnya menambahkan bahwa menurut penilaian pejabat politik dan keamanan, penundaan ini dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 24 jam.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Rabu malam bahwa kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas tidak menandai berakhirnya perang.

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan sampai semua tujuan kami tercapai: mengamankan kembalinya semua sandera kami, memberantas Hamas dan memastikan bahwa tidak ada kelompok yang mendukung terorisme, mengindoktrinasi anak-anak mereka untuk melakukan teror atau membayar teroris dan keluarga mereka, mengambil kendali di Gaza,” katanya pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Benny Gantz.

“Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel. Kami akan memulihkan keamanan di selatan dan utara.”

Dia mencatat bahwa kesepakatan pembebasan sandera akan mencakup tim Palang Merah yang mengunjungi tawanan yang ditahan di Jalur Gaza.

"Kami mengadakan perundingan yang alot. Kerangka kerjanya mencakup kesepakatan untuk kunjungan Palang Merah, dan saya berharap mereka melakukan tugasnya," katanya, seraya menambahkan bahwa "Operasi militer tidak selalu memungkinkan, jadi kami tidak menunggu. Kembalinya para sandera adalah misi suci."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved