Perang Gaza

AS Berupaya Beri Akses Lebih Luas untuk Israel Dapat Senjata Canggih dalam Perangi Gaza

Permintaan tersebut mengusulkan perubahan kebijakan yang mengatur War Reserve Stockpile Allies-Israel (WRSA-I), sebuah gudang senjata AS yang berbasis

Editor: Ansari Hasyim
Youtube Serambinews
VIDEO - Amerika Distributor Senjata Terbesar ke Israel, Capai Triliunan Rupiah 

SERAMBINEWS.COM - Gedung Putih beruya mencabut hampir semua pembatasan akses Israel terhadap senjata dari persediaan penting AS. Sehingga memungkinkan adanya saluran senjata yang lebih lancar ke Israel.

Gedung Putih meminta Senat Amerika Serikat untuk membatalkan pembatasan tersebut dalam permintaan anggaran tambahan terbarunya pada tanggal 20 Oktober seperti dilaporkan jaringan berita AL Jazeera, Minggu (26/11/2023).

Jika dikabulkan, permintaan tersebut akan memungkinkan Israel untuk mengakses lebih banyak senjata AS yang berkekuatan tinggi dengan biaya yang lebih rendah, dan dengan pengawasan kongres yang lebih sedikit.

Permintaan tersebut mengusulkan perubahan kebijakan yang mengatur War Reserve Stockpile Allies-Israel (WRSA-I), sebuah gudang senjata AS yang berbasis di Israel yang memiliki bom pintar, rudal, kendaraan militer, serta amunisi dan peralatan lainnya.

Baca juga: Penjajah Israel Bunuh Tujuh Warga Palestina, Dua Korban Anak di Bawah Umur

Persediaan tersebut, yang dibuat pada tahun 1980an, memberi Pentagon persediaan senjata yang kuat untuk digunakan jika terjadi konflik regional.

Israel, sekutu utama AS di Timur Tengah, juga mampu menarik sejumlah senjata dari cadangannya dalam keadaan darurat dan membelinya dengan harga lebih murah.

Namun, mereka hanya dapat mengakses senjata-senjata tertentu yang dianggap “usang atau surplus”.

Permintaan Gedung Putih akan menghilangkan persyaratan tersebut, sehingga memungkinkan AS untuk mentransfer semua “barang pertahanan” dari persediaannya ke Israel.

Hal ini juga akan menghapuskan batasan tahunan atas jumlah yang dibelanjakan Washington untuk mengisi ulang simpanannya, dan membatasi pengawasan kongres terhadap transfer tersebut.

Josh Paul, mantan direktur Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri, mengatakan kepada The Intercept bahwa permintaan tersebut pada dasarnya akan menciptakan saluran yang mengalir bebas untuk menyediakan barang-barang pertahanan apa pun ke Israel dengan tindakan sederhana dengan menempatkannya di WRSA.

Bernilai $3,8 miliar per tahun, AS telah mengirimkan lebih banyak bantuan militer ke Israel dibandingkan negara lain.

Sejak serangan militer Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober, AS telah meningkatkan jumlah tersebut, dengan Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui paket bantuan militer darurat senilai $14,3 miliar kepada Israel.

Namun, terdapat tanda-tanda bahwa dukungan masyarakat AS terhadap bantuan militer kepada Israel semakin berkurang di tengah perang Gaza, di mana serangan Israel telah menewaskan hampir 15.000 warga Palestina, termasuk 6.000 anak-anak.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved