PDIP Cabut Laporan Rocky Gerung soal 'Bajingan Tolol', Johannes: Lama-lama Jadi Benar Juga

Alasan Johannes hendak mencabut laporannya itu karena dia mengganggap pernyataan Rocky Gerung terkait Presiden Jokowi itu sudah terbukti kebenarannya.

Editor: Amirullah
KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL
Rocky Gerung saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023) 

SERAMBINEWS.COM - PDIP berencana cabut laporan Rocky Gerung soal 'Bajingan Tolol'.

Menurutnya, pernyataan Rocky Gerung lama-lama terbukti kebenarannya.

Pelapor dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki rencana untuk mencabut laporan terkait dengan dugaan kasus penyebaran ujaran kebencian dan hoaks oleh Rocky Gerung yang menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah bajingan tolol.

Pelapor dari PDIP kini akan mencabut laporan kasus 'bajingan tolol'.

PDIP saat ini merasa bahwa pernyataan sang pengamat politik Rocky Gerung tersebut benar adanya.

Adapun laporan yang masuk ke polisi terhadap Rocky Gerung dalam kasus bajingan tolol ada sekitar 21 laporan.

Akan tetapi, kini satu laporan bakal dicabut.

Pihak pelapor Rocky Gerung yang akan mencabut laporannya adalah pelapor dari PDIP.

Pelapor itu adalah perwakilan Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat atau BBHAR DPP PDIP, Johannes Oberlin L. Tobing.

Johannes melaporkan Rocky ke Bareskrim Polri pada Agustus 2023 lalu.

Alasan Johannes hendak mencabut laporannya itu karena dia mengganggap pernyataan Rocky Gerung terkait Presiden Jokowi itu sudah terbukti kebenarannya.

"Saya putuskan untuk mencabut laporan, apa yang disampaikan saudara Rocky Gerung saya pikir lama-lama jadi benar juga," kata Johannes kepada wartawan, Selasa, 28 November 2023, dikutip dari Tribunnews.

Menurutnya, Jokowi belakangan ini sudah berubah tak seperti dulu lagi.

"Setelah saya timbang dengan jernih, akhir-akhir ini saya melihat Presiden Jokowi sudah berubah," ujar Johannes.

Johannes menilai saat ini Jokowi memimpin negara sudah tidak lagi untuk kepentingan rakyat.

Dia menuding cara kepemimpinan Jokowi saat ini lebih untuk memenuhi kepentingan pribadi dan keluarga.

"Apalagi setelah melihat keputuasn MK, terbukti Paman Usman diberhentikan dari ketua MK. Tak lama anaknya Gibran maju jadi cawapres," kata dia.

"Ini di luar akal sehat saya sebagai yang anti kepada pelanggaran hukum."

"Menerabas hukum, menghalkan segala cara untuk ambisi berkuasa," ungkapnya.

Atas hal itu, Johannes mengaku telah mempersiapkan untuk segera mencabut laporan terhadap Rocky Gerung di Bareskrim tersebut.

Namun, dalam hal ini, Johannes menegaskan bahwa keputusan pencabutan laporan ini atas inisiatif pribadi bukan partai.

"Bukan perintah pimpinan, saya pelapor atas nama pribadi, saya putuskan untuk mencabut," tutur dia.

"Segala persiapan permohonan surat sedang saya siapkan untuk saya serahkan kepada penyidik," jelasnya.

Meski begitu, masih ada beberapa laporan lainnya kepada Rocky Gerung dari sejumlah Polda di seluruh Indonesia yang masih diusut.

Tribunnews.com sudah mencoba menginformasi soal rencana pencabutan laporan tersebut ke pihak Bareskrim Polri, namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respon soal hal tersebut.

Sebelumnya, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dari Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri menjelaskan bahwa penyidik akan memeriksa kembali Rocky Gerung setelah kasus dugaan hoaksnya naik ke tahap penyidikan.

Meskipun belum diungkapkan kapan pemanggilan akan dilakukan, Djuhandhani menegaskan bahwa Rocky akan dipanggil secara formal setelah pemeriksaan beberapa saksi.

"Untuk saudara RG tentu saja sebagai terlapor saat ini, tentu saja akan secara formil kita panggil lagi," kata Djuhandhani.

Rocky Gerung Sebut Jokowi "Bajingan Tolol"

Nama Rocky Gerung beberapa waktu yang lalu memang sedang menjadi perbincangan hangat di lini masa media sosial.

Ini dikarenakan sang pengamat politik tersebut diduga melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Rocky Gerung diduga menghina Jokowi saat menjadi pembicara dalam sebuah acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi.

Dalam sebuah potongan video yang beredar di Twitter, Rocky Gerung diduga menghina Jokowi dengan sebutan "bajingan yang tolol".

Pernyataan tersebut dilontarkan saat Rocky mengomentari Jokowi yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke China.

Rocky Gerung membicarakan Jokowi yang mengadakan kunungan ke China dengan menawarkan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan.

Video yang berdurasi 1 detik 39 menit itu diunggah oleh salah satu akun Twitter @muannas_alaidid pada Minggu, 30 Juli 2023.

"Kalau gak jadi Presiden nanti, dia (Jokowi) akan jadi rakyat biasa, tapi ambisi Jokowi akan mempertahankan legasinya," kata Rocky Gerung.

"Dia pergi ke China untuk tawarkan IKN. Dia mondar mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya," jelasnya.

Umpatan Rocky Gerung terlontar saat ia menilai bahwa Presiden Jokowi sedang memikirkan nasibnya sendiri daripada rakyatnya.

"Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, gak memikirkan nasib kita (warga Indonesia dan buruh). Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat," tegas Rocky.

(tribunnewswiki.com/tribun network)


Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com

Baca juga: Terbukti Sukses, 7 Provinsi Ini Lanjut Beri Pemutihan Pajak Kendaraan hingga Akhir Tahun 2023

Baca juga: Dibebaskan dalam Gencatan Senjata, Abdul Rahman 30 Kali Ditembak Israel, Separuh Tengkorak Hilang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved