Seminar

Prof Syamsul Rijal Jadi Pembicara NUN X di Kampus UniSZA Malaysia, Bahas Pemikiran Ahmad Daudy

Guru Besar Ilmu Filsafat Islam UIN Ar-Raniry, Syamsul Rijal menjadi pembicara bertajuk Kontribusi Pemikiran Falsafi Ahmad Daudy di UniSZA, Malaysia.

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
IST
Guru Besar Ilmu Filsafat Islam UIN Ar-Raniry, Syamsul Rijal bakal menjadi pembicara bertajuk Kontribusi Pemikiran Falsafi Ahmad Daudy Terhadap Pemikiran Islam di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia pada Senin (4/12/2023). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Guru Besar Ilmu Filsafat Islam UIN Ar-Raniry, Syamsul Rijal bakal menjadi pembicara bertajuk Kontribusi Pemikiran Falsafi Ahmad Daudy Terhadap Pemikiran Islam di Universiti Sultan Zainal Abidin, Terengganu, Malaysia pada Senin (4/12/2023).

Presentasi internasional tersebut disampaikan dalam Nadwah Ulama Nusantara (NUN) X bertema Keintelektualan Ulama dalam Peradaban Melayu-Islam yang berlangsung pada 4-5 Desember 2023.

Kegiatan ini adalah kerja sama pihak Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dengan Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Kuala Terengganu dan kolaborator strategik lainnya.

"Saya memaparkan tema Kontribusi Pemikiran Falsafi Ahmad Daudy terhadap Pemikiran Islam," ucap Prof Syamsul Rijal kepada Serambi, Minggu (3/11/2023).

Baca juga: Sekjen Kemenag RI Apresiasi Nalar Pikir Prof Syamsul Rijal, Disampaikan Saat Pengukuhan Guru Besar

Baca juga: Pro Kontra SE Gubernur Aceh, Prof Syamsul Sebut Sebagai Penguatan Syariat Bukan Kemunduran BerIslam

Rektor ketiga IAIN Ar-Raniry periode 1972-1976, Profesor Ahmad Daudy dikenal sebagai salah seorang tokoh penting dalam khazanah intelektual Melayu.

Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry itu pernah mengabdikan ilmunya di Indonesia, Malaysia dan Asia Tenggara.

“Gagasan dan idenya menghidupkan kembali aura pemikiran Islam, membangkitkan kembali kejayaan peradaban Islam dengan jalan konstruksi pemikiran filsafat,” ungkap Prof Syamsul.

 

 

Menurutnya, kejelian Ahmad Daudy membangun kefilsafatan dengan menggabungkan tiga fenomena penting yakni problema ketuhanan, proses terjadinya alam dan eksistensi kemanusiaan sebagai objek materi kefilsafatan adalah bijak.

Baca juga: Jamaah Shalat Idul Adha Padati Masjid Giok Nagan Raya, Prof Syamsul Rizal Kupas Sejarah Berkurban

Diskursus tersebut membangun dinamika pemikiran yang melahirkan peradaban Islam.

"Konstruksi nalar terhadap idea kefilsafatan telah menginspirasi generasi intelektual Melayu meliputi Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk berbenah memaknai substansi kefilsafatan dalam konteks peradaban Islam," kata Prof Syamsul.

“Saya presentasi setelah acara dibuka oleh Ybhg Sahibus Samahah Dato' Dr. Haji Muhammad Sabri Harun, Mufti Negeri Terengganu,” pungkasnya.

Sebelumnya Prof Syamsul Rijal juga pernah menjadi pembicara pada NUN ke-7 di Universiti Kebangsaan Malaysia.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved