Buku Zawiyah Cot Kala Dibedah di Kampus STIT Ar Raudlatul Hasanah
Acara bedah buku Zawiyah Cot Kala diselenggakan di Pondok Pesantren Ar Raudlatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/12/2023)...
Penulis: Zubir | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Buku monemental berjudul "Zawiyah Cot Kala: Sejarah Pendidikan Islam yang Hilang di Nusantara", dibedah oleh pimpinan, para dosen, dan mahasiswa (mahasantri) Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Ar Raudlatul Hasanah.
Acara bedah buku Zawiyah Cot Kala diselenggakan di Pondok Pesantren Ar Raudlatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/12/2023).
Penulis buku Zawiyah Cot Kala, Assoc Prof Dr Amiruddin Yahya Azzawiy MA, kepada Serambinews.com, mengatakan, Zawiyah Cot Kala adalah Universitas Islam pertama di Nusantara didirikan pada tahun 899 Masehi di Peureulak, Aceh Timur.
Setelah abad ke 16 Masehi, ingatan publik Aceh dan Nusantara tidak lagi membicarakan Perguruan Tinggi Zawiyah Cot Kala.
Kemudian pada abad ke 20 Masehi, Zawiyah Cot Kala dibicarakan kembali dalam Seminar Masuknya Islam di Nusantara.
Dijelaskan, Prof Dr Amiruddin yang akrap disapa Doktor Emi, kontribusi Zawiyah Cot Kala begitu besar membangun peradaban Nusantara, terutama sekali melahirkan generasi emas, pemimpin dan ulama besar.
Seperti Meurah Johan (Raja Aceh Pertama), Malik As Salih (Sultan Samudra Pasai), Syaykh Abdullah Kanaan (berdarah Palestina), Sunan Bonang, Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati.
"Sanad ilmu Dayah di Aceh berasal dari Zawiyah Cot Kala abad ke 9 M. Istilah Dayah diambil dari istilah Zawiyah," sebut Dokter Emi yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Langsa.
Bedah buku ini diadakan bersamaan dengan kegiatan silaturahmi antara STIT Ar Raudlatul Hasanah dengan FTIK IAIN Langsa.
Kegiatan ini dihadiri oleh rombongan dari FTIK, Dr Muhaini, Dr Mazlan MSi, Dr Junaidi MPd, Dr Muslem MSI, Riza Fahmi SE, Mahlil MSi, Muhajir SE. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.