Tentara Israel Tembaki Warga Sendiri, Dikira Penyerang Padahal Mantan Perwira Polisi
Serangan kemudian berhenti, tetapi kemudian Yuval Kestelman dibunuh oleh tentara Israel yang mungkin mengira dia adalah seorang penyerang.
Dan pihak berwenang telah mengeluarkan senjata kepada unit pertahanan sipil yang baru dibentuk, sementara para pejabat mengatakan permohonan izin senjata telah meroket setelah serangan Hamas.
Bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang pemerintahannya mencakup politisi garis keras yang menyerukan Israel untuk membawa senjata, kematian akibat senjata "terjadi" ketika lebih banyak orang memiliki senjata.
Senjata dalam Jumlah Besar
Ketika ditanya tentang pembunuhan Kestelman dalam konferensi pers, Netanyahu tampaknya meremehkan kematiannya sebagai kerugian tambahan dalam upaya yang lebih besar untuk menghentikan serangan Palestina.
"Saat Anda membagikan senjata dalam jumlah besar, insiden seperti ini terjadi," kata perdana menteri.
"Sangat mungkin kita akan menanggung akibat dari hal ini, itulah hidup," imbuhnya.
Rekaman kamera pengintai dari serangan hari Kamis menunjukkan Kestelman menyerbu ke seberang jalan raya Yerusalem setelah dua penyerang muncul dari mobil dan melepaskan tembakan.
Dia menembak mereka dan mereka berdua pingsan.
Orang-orang bersenjata tersebut, warga Palestina dari Yerusalem timur yang dianeksasi, membunuh tiga orang termasuk seorang rabi berusia 73 tahun dan seorang wanita berusia 20-an.
Rekaman tersebut menunjukkan tentara yang juga melakukan intervensi mulai menembaki Kestelman yang merupakan warga Israel sendiri, yang kemudian tampak membuang pistolnya dan lari.
Sebuah video online menunjukkan dia berlutut di jalan, tangannya terangkat, dan berteriak dengan tidak jelas.
Empat tembakan kemudian terdengar dan pria itu jatuh ke tanah.
Dia dinyatakan meninggal malam itu.
Salah satu tentara yang terlibat mengatakan kepada Channel 14 Israel bahwa setelah bersembunyi di balik halte bus, "Kami tiba-tiba melihat mereka (orang-orang bersenjata) dan menembak mereka,"
“Kami menembak hingga mereka terjatuh,” kata tentara Aviad Farija, yang tinggal di pos pemukiman liar di Tepi Barat yang diduduki.
Polisi mengatakan penyelidikan awal menemukan pasukan tersebut 'secara keliru mengidentifikasi dan mencurigai Yuval, yang bertindak dengan kepahlawanan dan keberanian untuk menetralisir para penyerang, sebagai penyerang ketiga'.
Puji Cara Kapolda Aceh Kendalikan Situasi Demo, Haji Uma: Perlu Dicontoh Daerah Lain |
![]() |
---|
VIDEO Aksi Nekat Houthi: 5 Serangan Udara Bertubi-tubi Hantam Infrastruktur Israel |
![]() |
---|
Kapolres Nagan Raya Sebut Aksi Demo Mahasiswa di DPRK Berjalan Damai |
![]() |
---|
Mualem Juga Copot Amirullah dari Jabatan Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh |
![]() |
---|
Harga Emas Hari Ini di Lhokseumawe Naik Rp 51 Ribu/Mayam, Warga Pilih Membeli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.