Oxfam Sebut Pendukung Israel Terlibat dalam Pembunuhan Massal dan Pemindahan Paksa Warga Gaza

Zionis Israel jelas terlibat dalam kejatahan ini, tapi bukan hanya Zionis Israel yang terlibat dalam kejatahan kemanusiaan ini

Editor: Amirullah
X
Warga Palestina yang diculik oleh Israel dari tempat perlindungan di sekolah yang dikelola PBB di Beit Lahia, Gaza utara pada Kamis (7/12/2023). Mereka dipaksa melepas pakaian dan alas kakinya sebelum di bawa dengan truk ke sebuah tempat di Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Organisasi asal Inggris yang berfokus pada penanggulangan bencana dan advokasi, Oxfam mengungkapkan bahwa pendukung Israel terlibat dalam pembunuhan massal dan pemindahan paksa di Gaza.

Zionis Israel jelas terlibat dalam kejatahan ini, tapi bukan hanya Zionis Israel yang terlibat dalam kejatahan kemanusiaan ini, tapi Oxfam juga menyimpulkan bahwa Pendukung Israel juga terlibat dalam pembunuhan massal dan pemindahan paksa di Gaza.

Direktur kemanusiaan Oxfam, Marta Valdés Garcia mengatakan banyak orang di komunitas internasional terlibat dalam pembunuhan massal, pemindahan paksa dan kelaparan lebih dari dua juta orang di Gaza.

Banyak warga Gaza yang terpaksa mengungsi beberapa kali untuk menghindari mesin perang Israel.

Oxfam menekankan bahwa Gaza memerlukan gencatan senjata sekarang, dan lembaga-lembaga kemanusiaan perlu memastikan akses yang aman untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut dan menyelamatkan nyawa.

Direktur kemanusiaan Oxfam mengatakan banyak komunitas internasional yang terlibat dalam pembunuhan massal, pengungsian paksa, dan kelaparan yang menimpa lebih dari dua juta orang di Gaza.

Banyak warga Gaza yang beberapa kali mengungsi untuk menghindari mesin perang Israel.

Oxfam mengatakan bahwa banyak orang di komunitas internasional terlibat dalam pembunuhan massal, pengungsian paksa, dan kelaparan yang menimpa lebih dari dua juta orang di Jalur Gaza.

Dalam siaran pers Oxfam, direktur kemanusiaan organisasi tersebut, Marta Valdés Garcia, mengkritik pihak-pihak yang mendukung Israel dalam perang di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka terlibat dalam pembunuhan massal, pengungsian paksa, kelaparan dan perampasan lebih dari dua juta warga Palestina.

Garcia menggambarkan apa yang disebut Israel sebagai zona aman di dalam Gaza sebagai sebuah fatamorgana, tidak aman dan tidak dapat diakses.

Pejabat Oxfam juga menyatakan keprihatinannya bahwa warga akan dipaksa keluar dari Gaza dengan kedok keamanan, yang akan memaksa sistem kemanusiaan untuk memilih antara membantu warga sipil atau terlibat dalam pemindahan paksa mereka.

Badan amal tersebut menambahkan bahwa stafnya di Gaza berbicara dengan anak-anak yang mengatakan bahwa mereka meminta orang tua mereka untuk mengumpulkan pakaian mereka di tas terpisah, untuk mengantisipasi pengungsian lebih lanjut akibat pemboman Israel, dan untuk mengantisipasi kematian orang tua mereka.

Oxfam menekankan bahwa Gaza memerlukan gencatan senjata sekarang, dan lembaga-lembaga kemanusiaan perlu memastikan akses yang aman untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut dan menyelamatkan nyawa.

Garcia menuduh para pemimpin politik gagal mencapai gencatan senjata, sebagai satu-satunya tindakan kemanusiaan yang sangat penting.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa penghancuran Gaza menyia-nyiakan peluang keamanan nyata bagi warga Palestina dan Israel.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved