Pengungsi Rohingya
Komnas HAM Aceh Sesalkan Pemerintah Pusat soal Pengungsi Rohingya, Minta tak Dihadapkan dengan Warga
Komnas HAM Perwakilan Aceh menyesalkan sikap pemerintah pusat yang tidak mengambil peran aktif menangani pengungsi Rohingya.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Aceh menyesalkan sikap pemerintah pusat yang tidak mengambil peran aktif menangani pengungsi Rohingya.
Hal itu disampaikan Kepala Komnas HAM Perwakilan Aceh, Sepriady Utama dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Senin (11/12/2023).
Dikatakannya, selama ini Komnas HAM sudah merekomendasikan agar sedapat mungkin interaksi masyarakat dengan pengungsi Rohingya dihindari.
Baca juga: Warga Lamreh Aceh Besar Kasih Waktu Keberadaan Pengungsi Rohingya Sampai Sore, Kalau Lewat, Usir!
Baca juga: Warga Lamreh Usir Pengungsi Rohingya, Dibawa ke Banda Aceh Pakai Truk
Sebab menurutnya, bila masyarakat setempat dan pengungsi dihadap-hadapkan, terjadi potensi gesekan yang besar karena kedua kelompok berbeda secara kultur.
"Saya kira kenapa ini terjadi (penolakan) karena bisa jadi pemerintah pusat tidak mengambil peran aktif menangani pengungsi ini," ungkap Sepriady.
"Sehingga masyarakat berhadap-hadapan," tambahnya.
Kepala Komnas HAM Perwakilan Aceh itu bercerita, dahulu ramai soal tagar save Rohingya di Aceh karena unsur kemanusiaan.
Namun kini terjadi penolakan dan resistensi pada sebagian masyarakat setelah belajar dari pengalaman bagaimana berhadapan dengan pengungsi Rohingya.
Permasalahan ini menurutnya harus menjadi catatan penting bagi semua pihak terkait penanganan pengungsi Rohingya yang kemungkinan bakal terus berdatangan ke depan.
Pihaknya juga melihat kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah serta Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
"UNHCR sendiri tidak membangun komunikasi yang baik dengan pihak terkait lain," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Rohingya di Aceh, Ditolak Warga di Berbagai Tempat, Kini Ditempatkan di Gedung Ini
Warga Lamreh Usir Pengungsi Rohingya
Sebelumnya diketahui sejumlah warga Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar mengusir para pengungsi Rohingya yang tiba pada Minggu (10/12/2023) pagi.
Penduduk Gampong Lamreh menolak keras kedatangan pengungsi Rohingya dan meminta UNHCR memindahkan mereka ke tempat lain.
Terjadi perundingan yang alot saat warga setempat berbincang dengan UNHCR usai pengungsi Rohingya tiba.
"Kalau kami bilang tidak, tidak," ucap Jali, Warga Lamreh dengan nada keras.
"Tidak ada musyawarah, lanjut aja terus (usir)," sambung warga lainnya.
Sementara Sekretaris Desa (Sekdes) Lamreh, Hasmadi Khadafi memberikan waktu hingga pukul 16.00 WIB sore pengungsi Rohingya berada di desanya.
"Lewat dari situ, kita usir paksa," kata Khadafi.
Kemudian dua truk bak terbuka dan satu mobil pikap membawa 135 pengungsi Rohingya meninggalkan tempat pendaratan pertamanya di Dusun Blang Ulam, Gampong Lamreh sekitar pukul 17.51 WIB sore.
Perwakilan UNHCR Aceh, Munawaratul Makhya mengatakan, informasi terakhir para pengungsi ini dibawa ke Kantor Imigrasi TPI Kelas I Banda Aceh.
"Informasi terakhir dibawa ke Kantor Imigrasi, tapi kita belum tahu ini update-nya. Kita lagi kirim tim cek ke sana," kata Muna saat dikonfirmasi Minggu malam.
Namun para pengungsi ini dibawa ke Kantor Gubernur Aceh dan menginap di sana usai mendapat penolakan yang sama saat direlokasi ke camp Bumi Perkemahan Pramuka (Sout Camp) Saree, Aceh Besar.
Sikap UNHCR
Sementara Kepala Kantor UNHCR Indonesia, Ann Mayman melalui Protection Associate Faisal Rahman mengatakan, pihaknya hanya bisa menjamin makan dan kebutuhan para pengungsi.
Sementara mengenai tempat dan langkah penampungan selanjut, UNHCR menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah.
"Kita tetap menunggu petunjuk dari pemerintah, kita tak punya kuasa soal tempat, kita hanya ikut saja," kata Faisal.
"Intinya UNHCR menunggu arahan pemerintah daerah," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.