Berita Langsa

Kasus Rudapaksa Santri, Polres Langsa Limpahkan BB dan Tersangka Oknum Pimpinan Dayah ke Jaksa

"Berkas perkara dan tersangka MR, oknum salah satu pimpinan dayah di Langsa ini sudah kita limpahkan pada Selasa (12/12/2023) kepada Jaksa Penuntut...

|
Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
Foto Humas Polres Langsa
Penyidik Sat Reskrim Polres Langsa saat menyerahkan BB tahap II dan tersangka MR kepada Jaksa Muhammad Daud Siregar, SH, MH, di Kantor Kejari Langsa, Selasa (12/12/2023). 

"Berkas perkara dan tersangka MR, oknum salah satu pimpinan dayah di Langsa ini sudah kita limpahkan pada Selasa (12/12/2023) kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Langsa," sebut Kasat Reskrim.

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Penyidik PPA Sat Reskrim Polres Langsa, Selasa (12/12/2023) melimpahkan barang bukti tahap II dan MR, tersangka rudapaksa santri, kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.

Kapolres Langsa AKBP Muhamadun, SH, melalui Kasat Reskrim Ipda Rahmad SH, Kamis (14/12/2023), menyebutkan, pelimpahan BB tahap II dan tersangka MR kepada Kejari Langsa ini dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap atau P21.

Barang bukti berkas perkara tindak pidana pemerkosaan dan atau pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur dan tersangka MR, diterima oleh Jaksa di Kejari Langsa, Muhammad Daud Siregar SH MH, Selasa (12/12/2023).

"Berkas perkara dan tersangka MR, oknum salah satu pimpinan dayah di Langsa ini sudah kita limpahkan pada Selasa (12/12/2023) kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Langsa," sebut Kasat Reskrim.

Dijelaskan Ipda Rahmad, penyerahan barang bukti dan tersangka MR tersebut berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP /186/X/2023/ ACEH / Polres Langsa/Polda Aceh, tanggal 10 Oktober 2023.

Lalu, Laporan Polisi Nomor : LP /187/X/2023/ ACEH / Polres Langsa/Polda Aceh, tanggal 10 Oktober 2023. Surat Kapolres Langsa Nomor : B/71.a/XII/2023, tanggal 12 Desember 2023, tentang pengiriman berkas perkara tersangka MR.

Kemudian, surat Kapolres Langsa Nomor : B/72.a/XII/2023, tanggal 12 Desember 2023, tentang pengiriman berkas perkara tersangka MR.

Serta, surat dari Kepala Kejaksaan Negeri Langsa Nomor :  B-1579/L.1.13/Eku.1/XII/2023, tanggal  11 Desember 2023, tentang pemberitahuan hasil penyidikan perkara pidana tersangka MR sudah lengkap (P-21).

Surat dari Kepala Kejaksaan Negeri Langsa Nomor :  B-1580/L.1.13/Eku.1/XII/2023, tanggal  11 Desember 2023, tentang pemberitahuan hasil penyidikan perkara pidana tersangka  MR sudah lengkap (P-21).

Baca juga: Seorang Ayah di Pidie Rudapaksa Anak Kandung Hingga Hamil, Sudah Berulang Saat Istri tak di Rumah

Ditangkap di Nias usai kabur sebulan 

Sebelumnya dilaporkan, aparat kepolisian dari Unit PPA Sat Reskrim Polres Langsa menangkap seorang mudir salah satu dayah di Kota Langsa berinisial MR (38).

Tersangka ditangkap atas dugaan melakukan pemerkosaan dan atau pelecehan seksual terhadap 2 korban (santri), yaitu F (17) masih dibawah umur dan WH (20), sejak tahun 2021 sampai tahun 2023.

Tersangka MR diringkus aparat Kepolisian setempat di Nias, Sumatera Utara tanggal 4 November 2023 lalu setelah sempat buron sebulan lamamya. 

Hal ini disampaikan Kapolres Langsa AKBP Muhammadun SH, melalui Kabag Ops AKP Dahlan SSos dan Kasat Reskrim Ipda Rahmad SSos, juga didampingi Kasi Humas, Senin (20/11/2023).

Dalam konferensi pers kasus ini, pihak kepolisian juga menghadirkan tersangka MR yang mengenakan baju tahanan warna orange, di halaman Mapolres setempat.  

Kabag Ops menyebutkan, tersangka MR melakukan perbuatan bejat tersebut di lingkungan dayah dimana ia selama ini berada.

Kedua korban terpaksa mengikuti perintah MR, karena tersangka MR mengancam para korban akan membuka aib itu ke orang lain, jika tak mau menuruti kemauannya. 

Untuk korban F, berawal tahun 2021 silam korban F baru masuk ke dayah itu dan mulai saat itulah MR mulai mencari cara mendekati koban. 

Singkat cerita, pada suatu saat korban F sedang sakit tersangka MR memanfaatkan keadaan itu untuk masuk ke dalam bilik atau kamar korban F, sedangkan santri lainnya sedang gotong royong.

Saat itu tersangka MR masuk ke dalam kamar korban dan mengunci pintu kamar, dengan alasan MR hendak memperbaiki kipas angin di kamar korban F.

Tak lama setelahnya, tersangka MR langsung memeluk korban FA dari belakang dan langsung melakukan perlakuan bejatnya.

Berselang dua hari, MR memberi pesan melalui selembar kertas kepada korban yang memerintahkan korban ke kantin saat semua orang sudah tidur.

Korban menuruti perkataan MR, karena teungku atau MR yang merupakan orang tua di dayah tersebut.

Pada pukul 02.00 WIB setelah semua santri tertidur, tersangka MR yang telah menunggu korban di kantin langsung kembali melakukan perbuatan pelecehan di terhadap F. 

"Tersangka MR saat itu mengancam korban jika keluar dari dayah itu, MR akan membeberkan air korban," jelas AKP Dahlan.

Bahkan setelah kejadian pertama, sambung Kasat Reskrim, tersangka MR sering mengancam korban F jika tidak mau menuruti apa maunya.

Maka tersangka MR akan membeberkan aib korban F ke orang-orang lain bahwa korban sudah tidak gadis lagi.

Pemerkosaan dan atau pelecehan seksual tersangka lalukan ini sudah terjadi berulang kali, baik di kantin, kamar mandi, di rumah kosong.

Termasuk di rumah tinggal tersangka MR yang ada di dalam perkarangan dayah tersebut, dan juga ada berapa tempat lain yang tidak pantas.

Kemudian korban WH, sebut Kasat Reskrim, mengalami perlakukan yang sama sebanyak 4 kali selama  di bulan September 2023 di lingkungan dayah. 

Bahkan yang ketiga tersangka melakukannya ditanggal 23 September 2023 sekira pukul 23.00 WIB di bilik santri dimana korban WH menginap.

Terakhir di tanggal 6 Oktober  pukul 06.00 WIB, tersangka MR melakukan perbuatan pelecehan seksual ke WH di kantor dayah MR.

Saat itu, tersangka MR selalu meminta korban untuk memberi makanan atau membuatkan makanan untuk tersangka MR.

Kesempatan itu MR gunakan untuk melakukan pelecehan seksual terhadap korban WH, dengan cara MR menarik paksa tangan hingga memerkosa korban. 

"Tersangka MR sudah diamankan sejak tanggal 4 November 2023 lalu, kita juga mengamankan sejumlah barang bukti pakaian korban dan lainnya," tutup Ipda Rahmad. (*) 

Baca juga: Ayah 18 Kali Rudapaksa Putri Kandung, Korban Sudah Melahirkan Bayi, Pelaku Paksa Gugurkan Kandungan


 
 

 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved