Zhafira Korban Erupsi Gunung Marapi Meninggal Setelah Dua Pekan Dirawat, Alami Luka Bakar 70 Persen

Zhafira Zarim meninggal dunia pada pukul 17.50 WIB di RSUP M Djamil Padang, minggu malam (17/12/2023).

Editor: Faisal Zamzami
HO
Korban erupsi Gunung Marapi Zhafira Zarim Febrina meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif. 

SERAMBINEWS.COM - Korban erupsi Gunung Marapi Zhafira Zarim Febrina meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif. 

Zhafira mengalami luka bakar mencapai 70 persen akibat letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat. 

Zhafira Zarim meninggal dunia pada pukul 17.50 WIB di RSUP M Djamil Padang, minggu malam (17/12/2023).


Hal tersebut diungkap oleh Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas

"Benar. Tadi meninggal dunia sekitar pukul 17.50 WIB," kata Dovy Djanas yang dihubungi Kompas.com.

Korban erupsi Gunung Marapi Zhafira Zarim Febrina meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif. 
Menurut Dovy, Zhafirah meninggal dunia karena kondisinya yang buruk sejak dirawat pada 4 Desember 2023 lalu.

Zhafirah meninggal dunia dengan kondisi luka bakar mencapai 70 persen di tubuhnya.

"Terakhir dirawat di ICU dengan luka bakar berat 70 persen," jelas Dovy.

Sebelumnya diketahui jika Zhafira Zahrim Febrina diselamatkan pihak gabungan TNI etelah terjebak Gunung Marapi erupsi pada Minggu (3/12/2023).


Dalam unggahan Instagram @infokomando.official, tampak kondisi Zhafirah Zahrim mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga wajah penuh tertutup abu erupsi.

"Salah satu pendaki Gunung Marapi di Sumatera Barat yang terjebak erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023 kemarin, akhirnya ditemukan tim penyelamat." tulisnya.

Baca juga: Kisah Ridho, Korban Alami Luka Bakar Akibat Erupsi Gunung Marapi, Turun Sambil Ngesot dari Puncak

Sebelumnya, Zhafirah sempat mengirimkan video pesan sesaat setelah erupsi untuk meminta pertolongan dengan kondisi tangan patah dan badan penuh abu.

Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu berusaha menarik nafasnya dalam-dalam lantaran sudah tersesak akibat terjebak erupsi di Gunung Marapi.

Pada akhir video, wanita itu terlihat menyampaikan suatu pesan namun sayangnya tidak terdengar dengan jelas apa yang disebutkannya.

Namun, ia sempat meminta pertolongan.

"Ibu tolong saya, begini keadaan saya terakhir disini," ucap Zhafirah di dalam video saat meminta tolong.

Video yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.

Melansir dari Tribunpadang.com, Rani Radelani, bibi dari Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

"Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya)," ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

Sementara kondisi Zhafirah dikabarkan mengalami luka-luka hingga patah tulang.

Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

"Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya," tambah dia.

kondisi Zhafirah saat ini terbaring lemah dengan luka bakar di area wajah.

"Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya kepada TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).

Ia menyampaikan, pihak keluarga saat ini sudah bersama Zhafirah di rumah sakit. Ayah, paman, dan keluarga lainnya sudah sampai sejak pagi tadi.

"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani.

"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.

Kepala Basarnas Padang Abdul Malik membenarkan wanita yang video tersebut adalah salah satu pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi.

"Benar. Dia korban yang terjebak di Gunung Marapi. Dia berhasil dievakuasi," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12/2023).

Abdul Malik menyebutkan saat ini Zhafirah sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Zhafirah mengalami luka bakar di tubuh dan saat ditemukan dalam kondisi yang sudah lemah.

Baca juga: Tragedi Erupsi Gunung Marapi, Aroma Wangi Jenazah Frengki yang Menyimpan Duka Abadi

Pihak Kampus Berduka

Kabarmeninggalnya Zhafirah Zahrim Febrina didapatkan dari postingan Himpunan Mahasiswa Sipil Politeknik Negeri Padang (HMTSPNP) yang diposting pada minggu malam (17/12/2023).

"Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Innalillahi Wa inna ilaihi roji’un.

Telah berpulang ke rahmatullah, salah satu keluarga besar jurusan teknik sipil politeknik negeri padang

teman kita Zhafirah Zahrim Febrina D3 Teknik Sipil angkatan 2022.

"Korban Erupsi Gunung Marapi"

Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. aamiin ya rabbal ‘aalamiin," ujar postingan tersebut.

Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri juga membenarkan mahasiswinya itu menghembuskan nafas terakhir.

"Kami atas nama keluarga besar Politeknik Negeri Padang mengucapkan belasungkawa semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan segala kesalahannya dimaafkan," kata Surfa.

Surfa menyebutkan secara total ada 9 mahasiswanya yang wafat akibat erupsi Gunung Marapi tersebut.

Baca juga: Netanyahu Bangga Bisa Cegah Pembentukan Negara Palestina, Sebut Perjanjian Oslo Kesalahan Fatal

Baca juga: Bemo Preman Terkenal di Manado Tewas Dibunuh, Pelaku Ditangkap Alami Luka Serius di Leher dan Kaki

Baca juga: Selain Buta, Tentara Israel yang Terluka di Medan Perang Terinfeksi Virus Super Kebal Antibiotik

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved