Breaking News

Berita Simeulue

Antrean dari Pagi, Sopir Dump Truck Simeulue Mengeluh Solar Cepat Habis

Para sopir dump truck di Kabupaten Simeulue mengaku kecewa dengan penjualan BBM jenis solar di SPBU di wilayah kepulauan itu.

|
Penulis: Sari Muliyasno | Editor: Muhammad Hadi
Serambinews.com/Sari Muliyasno
Sopir dump truck di Kabupaten Simeulue menunggu ketersediaan solar di SPBU, Selasa (19/12/2023). 

Laporan Sari Muliyasno I Simeulue

SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Para sopir dump truck di Kabupaten Simeulue mengaku kecewa dengan penjualan BBM jenis solar di SPBU di wilayah kepulauan itu.

Pasalnya, meski sudah antrean sejak lagi, dan belum sampai waktu pengisian BBM sudah habis.

Berdasarkan penuturan sopir truck kepada Serambinews.com, Selasa (19/12/203), oleh petugas SPBU pun lebih mengutamakan pengisian dalam jerigen dari pada mobil truck yang sudah antrean berjam-jam di SPBU.

Lakukan PHBS
Lakukan PHBS 

Ketua Persatuan Dump Truck Simeulue (PDTS) Suhardi, mengungkapkan bahwa persoalan yang dialami para sopir truck di Simeulue sudah berlangsung lama dan tanpa solusi hingga saat ini.

Baca juga: Bahaya Difteri, Penyakit Sangat Menular yang Menyerang Tenggorokan dan Pernapasan, Kenali Gejalanya

Dikatakan, untuk mencari solusi pun pihaknya bersama para sopir truck sudah pernah mendatangi Pertamina setempat untuk mencari jalan keluar soal minyak solar yang cepat habis di SPBU.

Namun tidak ada perubahan hingga saat ini.

"Kami bermohon juga pada aparat penegak hukum di Simeulue untuk mengawasinya.

Karena dugaan kami ada oknum yang bermain dalam hal ini. Kami (sopir) bekerja melayani kebutuhan masyatakat," katanya.

Saat tersedia solar di SPBU, lanjutnya, selama ini dijatah pembelian setiap truck hanya Rp 500 ribu atau 70-an liter saja.

Sementara dalam sepekan hanya tiga kali tersedia di SPBU yakni setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. 

"Banyak yang nganggur sopir truck karena BBM tidak ada. Tidak akan cukup kalau 70-an liter dan menunggu 2 sampai 3 hari kemudian baru ada minyak," tandasnya.

Baca juga: Hiswana Migas Ajak Solar Subsidi Dipakai Sesuai Kebutuhan

Apabila sopir truck membeli solar eceran di luar SPBU, harganya berkisar Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per liter dan itu pun tidak selalu ada.

"Tidak sanggup beli kalau eceran sampai Rp 12 ribu seliter," tukas sopir truck yang sedang antrean di SPBU di kawasan Sinabang.

"Tadi pagi kabarnya ada masuk solar sekitar 8 ton di SPBU, truck yang di isi hanya 31 truck.

Tapi sudah habis, karena ada pengisian dalam jeriken. Mohonlah penegak hukum untuk turun mengawasi," harap sopir dump truck di Kabupaten Simeulue.(*)

Baca juga: Kenang Bencana Gempa dan Tsunami Aceh 2004, Siswa MTsS HBS Meulaboh Bersihkan Kuburan Massal

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved