Info Hidup Sehat
PHBS Harus Dimulai dari Keluarga
Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh terus memperkuat kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah penting untuk menjaga kesehatan.......
SERAMBINEWS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh terus memperkuat kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah penting untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer, dr. Maina Afrida, SpKKLP, MKM, penting bagi masyarakat Aceh untuk memulai implementasi PHBS di tingkat keluarga.
PHBS merupakan serangkaian kebiasaan sehari-hari yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. dr. Maina Afrida menyatakan, PHBS haru dimulai dari keluarga.
“Keluarga memegang peran kunci dalam menerapkan PHBS. Kebiasaan hidup bersih dan sehat yang dimulai dari keluarga akan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga dan mencegah penularan penyakit,” katanya.
dr Maina menyoroti peran keluarga yang belum sepenuhnya berperan dalam perilaku PHBS. Masih banyaknya kepala keluarga yang merokok menjadi catatan penting dan berdampak pada upaya mengimplementasi PHBS dalam keluarga.
“Saya melihat keluarga belum sepenuhnya berperan dalam perilaku PHBS, seperti kepala keluarga masih banyak yang merokok, tidak hanya di luar rumah tapi masih ada yang merokok di dalam rumah. Walaupun jumlah perokok dalam rumah sudah berkurang dari data capaian indikator promkes seperti di puskesmas kami di Blangbintang,” katanya.
Indikator lainnya untuk penerapan PHBS adalah akses air bersih dan jamban. Menurut Maina, sebagian besar sektor ini sudah terakses.

“Alhamdulillah masyarakat sudah tidak buang air besar sembarangan lagi, tidak ada alasan tidak ada jamban/WC karena di beberapa lokasi sudah dibuat WC umum yang dapat diakses masyarakat,” katanya.
Untuk perilaku lainnya, seperti cuci tangan keluarga, sudah menjadi kebiasaan apalagi sejak Covid-19 beberapa waktu lalu. Selain itu, pola makan yang sehat juga sangat membantu orang tua khususnya lansia yang sudah menderita penyakit kronis, dengan mengurangi makanan manis dan berminyak.
Ia mengatakan, pasien yang berobat ke puskesmas sebagian besar karena dampak dari perilaku PHBS yang tidak baik, seperti meningkatkan pasien diabetes dan hipertensi.
“Setelah didiagnosa sebagian besar karena pola makan yang tidak baik, jarang olah raga, anak-anak banyak yang sesak dan batuk yang berulang setelah ditanya riwayat orangtua merokok, ada yang kena penyakit menular seperti TBC, dan sebagainya,” kata dr Maina.
Adapun strategi efektif dalam penerapan PHBS di keluarga jelasnya, tetap selalu dan tidak pernah bosan memberikan edukasi dan penyuluhan.
dr. Maina Afrida menyoroti peran dokter keluarga dalam memberikan edukasi dan dukungan kepada keluarga. “Sebagai dokter keluarga, kami tidak hanya merawat penyakit, tetapi juga berperan dalam mendorong kebiasaan hidup sehat di masyarakat,” tambahnya.
Upaya meningkatkan kesadaran PHBS di tingkat keluarga diharapkan dapat menjadi fondasi kuat untuk menciptakan masyarakat Aceh yang lebih sehat secara keseluruhan.
Dinkes Aceh mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari risiko penyakit.(*)
Bahagiakan Ibu Hamil, Investasilah pada 1.000 HPK |
![]() |
---|
Optimalkan Kualitas 1.000 HPK agar Anak Sehat dan Cerdas, Juga untuk Cegah Kurang Gizi |
![]() |
---|
Tinggalkan Rokok untuk Hidup Sehat |
![]() |
---|
Pentingnya ASI Eksklusif hingga Jadi Indikator PHBS, dr Zaidul Akbar Ungkap Resep Bikin ASI Melimpah |
![]() |
---|
BAB Sembarangan Dapat Mengancam Kesehatan, Masyarakat Diminta Terapkan PHBS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.