Banjir Aceh Tamiang

Banjir Hancurkan Tanggul 100 Meter, 42 Kampung di Aceh Tamiang Terendam

Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, kerusakan di hari kedua telah menyebabkan tanggul di Rantaupakam, Kea

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Dok Humas
Sekda Aceh Tamiang, Asra saat mengawasi penimbunan tanggul darurat di Seruway. Ratusam rumah yang tersebar di 42 kampung terendam banjir. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Tanggul sepanjang 100 meter di Aceh Tamiang rusak akibat hantaman banjir, Selasa (26/12/2023).

Kerusakan ini memperburuk keadaan hingga menyebabkan 42 kampung terendam.

Banjir hari kedua di Aceh Tamiang semakin meluas dan menimbulkan dampak kerusakan yang parah.

Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, kerusakan di hari kedua telah menyebabkan tanggul di Rantaupakam, Keacamatan Bendahara rusak.

Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Asra memperkirakan kerusakan tanggul mencapai 100 meter.

Baca juga: Banjir di Aceh Tamiang Semakin Parah, Sekda Pimpin Rapat Darurat

Dampak kerusakan ini mengakibatkan akses ke sejumlah kampung di wilayah hilir, khususnya Seruway putus total.

“Tanggul yang dibangun secara manual sudah jebol, sedangkan tanggul beton ternyata lebih rendah dari debit air, ini yang membuat luapan air merendam permukiman,” kata Asra.

Asra bersama sejumlah SKPK sejak kemarin terus memantau langsung kondisi banjir dengan mendatangi sejumlah lokasi yang terdampak parah.

Beberapa kerusakan diakuinya telah diantisipasi dengan mengerahkan alat berat untuk meninggikan tanggul. Salah satu titik tanggul darurat yang dibangun berada di Kampung Muka Sungaikuruk, Seruway.

“Tanggul darurat ini sangat dibutuhkan sebagai antisipasi banjir susulan, keselamatan warga harus dikedepankan dalam kondisi seperti ini,” kata Asra.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery mengungkapkan kerusakan tanggul di Muka Sungaikuruk disebabkan adanya pengikisan tanah.

Dibutuhkan perjuangan keras untuk menyelesaikan perbaikan tanggul sepanjang 50 meter karena dilakukan di bawah guyuran hujan deras.

“Alhamdulillah selesai dalam waktu lima jam, kami memulai tiga siang dan selesai delapan malam,” kata Bayu, sapaannya.

Bayu menjelaskan dampak banjir di hari kedua telah merendam permukiman di 42 kampung. Ketinggian air mulai dari 40 centimeter hingga satu meter. Arus pengungsian sudah terlihat ramai.

Selain memanfaatkan balai desa, masyarakat memilih membuka tenda di atas jembatan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved