Banjir Aceh Tamiang

Banjir Aceh Tamiang Paksa 1.521 Jiwa Mengungsi, Pj Bupati Asra Desak Pemprov Keruk Muara

Bencana ini akan terus terulang bila Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh tidak mengeruk muara di hilir Aceh Tamiang.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra menyusuri banjir di Sukajadi, Karangbaru, Minggu (13/10/2024) pagi. Keberadaan dapur umum menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan warga. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Banjir di Aceh Tamiang semakin meluas dan sudah menyebabkan 1.521 jiwa terpaksa mengungsi. 

Bencana ini akan terus terulang bila Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh tidak mengeruk muara di hilir Aceh Tamiang.

Arus pengungsian ini mulai terjadi pada hari kedua banjir yang melanda Aceh Tamiang, Minggu (13/10/2024). 

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Aceh Tamiang, banjir sudah menyentuh seluruh atau 12 kecamatan dan menyebabkan 826 kepala keluarga (KK) atau 1.521 jiwa mengungsi.

Tingginya jumlah pengungsi ini membuat Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra menyusuri sejumlah perkampungan untuk memastikan keberadaan dapur umum. 

“Saya sudah tekankan ke jajaran, jangan sampai ada warga yang tidak teratasi, minimal dapur umum harus tersedia,” tegas Asra ketika menyusuri permukiman di Sukajadi, Kecamatan Karangbaru, Minggu (13/10/2024).

Asra tidak membantah, kalau persoalan banjir di daerahnya merupakan masalah klasik yang terus terulang di setiap musim hujan. 

Namun dia memastikan akar masalah banjir ini hanya satu, yaitu pendangkalan muara.

“Muara kita ada dua, Pusungkapal dan Kualapeunaga. Hari ini, keduanya sudah dangkal, di waktu-waktu tertentu bisa dilalui dengan jalan kaki,” jelas Asra.

Berdasarkan peristiwa yang sudah terjadi, banjir di Aceh Tamiang selalu terjadi ketika laut sedang arus pasang mati dan bersamaan dengan curah hujan di pegunungan Aceh Timur dan Aceh Tenggara sedang tinggi.

“Air kiriman dari Aceh Timur dan Aceh Tenggara ini jatuhnya ke sungai kita,” kata Pj Bupati.

“Selama laut tidak pasang mati, dipastikan Aceh Tamiang tidak akan banjir karena air langsung terbuang ke laut,” ungkapnya.

Berdasarkan analisis ini, Asra memastikan selama muara di Aceh Tamiang tidak dikeruk, maka banjir kiriman dari Aceh Timur dan Aceh Tenggara akan terus merendam Bumi Sedia. 

Dia pun berharap, Pemerintah Aceh bersedia merealisasikan permohonan untuk menormalisasi muara dengan cara pengerukan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved