Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Gambaran Pilu Lebaran di Aceh Pasca Gempa Tsunami 2004, SBY Shalat Ied di Masjid Raya Baiturrahman

Presiden RIkeenam, Susilo Bambang Yudhoyono ikut merayakan Hari Raya Idul Adha di Aceh, dengan melaksanakan shalat Ied di Masjid Raya Baiturrahman.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM
Kondisi Masjid Raya Setelah TSUNAMI ACEH. 

Permintaan hewan qurban menjelang Idul Adha 1425 H menurun drastis dibanding tahun sebelumnya.

Di wilayah Kota Lhokseumawe misalnya, pada saat itu para pedagang mengaku tiap harinya hanya laku satu hingga dua ekor kambing.

Salah seorang pedagang kala itu sempat didatangi Wartawan Harian Serambi Indonesia.

Ia mengaku mengalami kemerosotan penjualan pasca gempa dan tsunami Aceh 2004.

Jika tahun sebelumnya dia bisa menjual hewan qurban sebanyak 150 ekor kambing dan 15 ekor kibas (biri-biri).

Namun menjelang lebaran Idul Adha pada 21 Januari 2005 lalu, yang laku hanya 15 ekor kambing dan 3 ekor kibas.

Harga sembako melambung

Pasca tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, harga pangan di Aceh juga sempat mengalami kenaikan.

Kenaikan ini bahkan terus terjadi seiring waktu.

Hingga menjelang lebaran Idul Adha 1425 H, harga kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan berbagai jenis barang primer lainnya di laporkan masih saja tinggi.

Padahal, beberapa minggu pasca tsunami, arus distribusi atau pasokan dan stok barang di tangan para pedagang grosir dan eceran sudah relatif banyak.

Kususnya gula pasir, yang awalnya sempat turun harga jual, tetapi menjelang Lebaran Idul Adha 1425 Hijriah, kembali naik.

Memang, kebutuhan primer ini menjadi barang langka di Aceh setelah terjadinya peristiwa tsunami.

Jika ada, harganya pun terus melambung hingga membuat beberapa pelaku usaha warung kopi terpaksa tutup.

Takbir keliling tetap ada di beberapa wilayah Aceh

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved