Berita Banda Aceh

Terindikasi TPPO, TNI AL Halau Kapal Pengangkut Pengungsi Rohingya di Perairan Pulau Weh Sabang

Setelah dipastikan kapal itu dalam keadaan baik dengan tidak dalam keadaan darurat, unsur TNI AL terus memantau kapal kayu itu melanjutkan pelayaran.

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bontang-907 milik TNI Angkatan Laut (AL) yang sedang melaksanakan operasi dan patroli dengan beberapa unsur KRI lainnya, menghalau sebuah kapal kayu yang mengangkut pengungsi Rohingya di Perairan Timur Pulau Weh, Sabang, Rabu (27/12/2023). 

Setelah dipastikan kapal itu dalam keadaan baik dengan tidak dalam keadaan darurat, unsur TNI AL terus memantau kapal kayu itu melanjutkan pelayaran hingga ke luar ZEE Indonesia-India. 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bontang-907 milik TNI Angkatan Laut (AL) yang sedang melaksanakan operasi dan patroli dengan beberapa unsur KRI lainnya, menghalau sebuah kapal kayu yang mengangkut pengungsi Rohingya di Perairan Timur Pulau Weh, Sabang, Rabu (27/12/2023).  

Diduga, kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya itu terindikasi praktek Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Rohingya.

Setelah dikonfirmasi dengan Komandan Lanal Sabang Kolonel Laut (P) Son Haji Hariyoko, MTr Hanla MM.

Ia membenarkan informasi tersebut.

"Benar, itu resmi dari Penerangan Angkatan Laut," ujar Danlanal Sabang.

Kejadian berawal Ketika TNI AL melaksanakan patroli, KRI Bontang-907 menerima informasi dari Guskamla Koarmada I tentang adanya kontak kapal yang diduga merupakan kapal yang digunakan dalam praktek TPPO pelarian “Rohingya”. 

Heli Panther onboard di KRI Bontang-907 melaksanakan pemantauan udara dan teridentifikasi, ada kapal kayu dengan nama kapal SHWE YA DANAR 3. 

KRI Bontang-907 melaksanakan shadowing terhadap kapal tersebut, bertujuan sebagai langkah pengamanan dan monitoring kapal kayu saat berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang berbatasan dengan ZEE India. 

Baca juga: VIDEO Momen Kapal Perang TNI Usir Kapal yang Diduga Angkut Rohingya di Perairan Pulau Weh

Setelah dipastikan kapal itu dalam keadaan baik dengan tidak dalam keadaan darurat, unsur TNI AL terus memantau kapal kayu itu melanjutkan pelayaran hingga ke luar ZEE Indonesia-India. 

Pemerintah Indonesia bertekad memburu para pelaku TPPO, khususnya pada permasalahan yang terjadi di Aceh. 

Upaya tersebut telah menjadi kewajiban Indonesia sesuai Konvensi PBB dalam Menentang Tindak Pidana Transnasional. 

Hingga saat ini, TNI AL secara terus menerus menggelar operasi sepanjang tahun, tentunya termasuk dalam mengamankan wilayah laut yurisdiksi nasional dari berbagai tindak illegal hingga ancaman kedaulatan. 

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Muhammad Ali telah menegaskan bahwa seluruh jajaran prajurit TNI AL agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan operasi dan merespon cepat informasi yang diterima, melaksanakan kerjasama dan bersinergi dengan instansi terkait khususnya dalam menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia.(*)

Baca juga: VIDEO - Kapal Perang Bontang-907 TNI AL Usir Kapal Angkut Korban TPPO Rohingya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved