Breaking News

Pengungsi Rohingya

Wajah Ceria Pengungsi Rohingya saat Masyarakat Bagi Nasi Kebuli dan Puding Coklat di Meuseuraya Aceh

Masyarakat dari berbagai komunitas membagikan makanan kepada pengungsi Rohingya di Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Minggu (31/12/2023).

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/SARA MASRONI
Masyarakat dari berbagai komunitas membagikan makanan kepada pengungsi Rohingya di Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Minggu (31/12/2023). 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Masyarakat dari berbagai komunitas membagikan makanan kepada pengungsi Rohingya di Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Minggu (31/12/2023).

Mulai dari nasi kebuli hingga puding coklat dibagikan atas kerja sama Aceh Info, Nasi Kebuli Lasefa serta rumah singgah Rumah Kita.

Pantauan Serambinews.com di lapangan, wajah ceria anak-anak dan para pengungsi terpancar saat mendapat kunjungan dari masyarakat yang mengantar makanan ke mereka.

Koordinator sekaligus CEO Aceh Info, Fachrul Razi mengatakan, sebanyak 130 porsi nasi kebuli Lasefa merupakan sumbangan dari para anggota dan rekan-rekan sejawatnya.

"Kepedulian orang Aceh terhadap Rohingya mulai berkurang dibanding dulu, makanya kita tergerak menggalang donasi," ungkap Fachrul Razi.

Baca juga: Siap-siap, Massa Bakal Demo Lagi Selasa Ini di Meuseuraya Aceh Tolak Rohingya

Baca juga: Mahasiswa Lempari Pengungsi Rohingya, HMI Banda Aceh: Tidak Cerminkan Kaum Terpelajar

Menurutnya, sesama muslim sudah sepatutnya saling membantu dan tidak terpaku hanya melihat sisi negatifnya saja dari pihak yang ditolong.

"Jangan kesalahan satu dua orang Rohingya, digeneralisir menjadi seluruhnya jelek," kata Fachrul Razi.

Hal yang sama diungkapkan oleh pendiri rumah singgah Rumah Kita, Nurjannah Husein.

Wanita yang akrab disapa Nur Husien itu mengatakan, pihaknya sengaja membuat puding coklat karena disukai anak-anak.

"(Kami buat karena) anak-anak suka coklat. Apalagi kami punya rumah singgah, ini dibikin ibu-ibu dan di-support teman-teman lain," kata Nur.

"Di rumah singgah Rumah Kita, kami tahu apa arti kehilangan, ketakutan seperti anak kanker, thalasemia. Jadi kami hanya berbagi sedikit saja," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved