Info Cabdisdik Aceh Timur

Kacabdisdik Aceh Timur Ingatkan Kepsek Siapkan Program Unggulan dan SNBP, Disampaikan Saat Rakor

Kacabdisdik Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra, mengingatkan agar pada tahun 2024 ini harus benar-benar mempersiapkan program-program unggulan dan SN

Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kacabdisdik Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra memimpin rapat koordinasi bersama Kepala SMA, SMK dan SLB pada awal tahun 2024 di Aula SMAN 1 Idi, Aceh Timur, Kamis (4/1/2024) 

Kacabdisdik Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra, mengingatkan agar pada tahun 2024 ini harus benar-benar mempersiapkan program-program unggulan dan SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) yang merupakan salah satu jalur dalam seleksi masuk perguruan tinggi.

SERAMBINEWS.COM, IDI - Mengawali awal semester tahun 2024, Kepala Cabang Dinas Pendidikan atau Kacabdisdik Wilayah Aceh Timur mengadakan rapat koordinasi atau Rakor dengan Kepala SMA, SMK dan SLB  di Aula SMA Negeri 1 Idi, Aceh Timur, Kamis (4/1/2024).

Kacabdisdik Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra, mengingatkan agar pada tahun 2024 ini harus benar-benar mempersiapkan program-program unggulan dan SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) yang merupakan salah satu jalur dalam seleksi masuk perguruan tinggi.

"Tahun 2024 setiap sekolah harus menyiapkan program unggulan, kepala sekolah itu harus inovatif, kreatif, dan inspiratif," ujar Rahmatsah.

Dia menyoroti penurunan jumlah siswa yang mendaftar di jenjang SMA, SMK dan SLB.

"Jumlah penerimaan siswa terus menurun selama tiga tahun terakhir ini, tahun kemarin sekitar 10.000 siswa dari semua jenjang yang mendaftar di SMA, SMK dan SLB," sebut Rahmatsah.

Rahmatsyah mengharapkan pada tahun 2024 ini, jumlah siswa yang mendaftar stidaknya jangan lagi kurang dari 10 ribu orang. 

Baca juga: Angkut Ferdinand Sinaga, Toure dkk, Persiraja Bawa 18 Pemain Hadapi PSMS Medan ke Lubuk Pakam

Caranya ia serahkan kepada kepala sekolah masing-masing dengan berbagai inovasi unggulan. 

Rahmatsah menambahkan, penurunan jumlah siswa di sekolah-sekolah akan berakibat pada pengurangan guru.

"Efek dari sedikit yang mendaftar, maka jam mengajar guru berkurang, sehingga berdampak tak bisa dibayarkan tunjangan sertifikasi," katanya.

Lebih lanjut dia menambahkan imbas dari pengurangan siswa, maka berkurang rombel yang ada disekolah dan secara otomatis jam mengajar guru juga akan berkurang.

"Imbasnya guru-guru kita tahun lalu masih dapat tunjangan profesi dengan mangajar 24 jam, bisa jadi ke depan itu sudah tidak bisa dibayar lagi," pungkas Rahmatsah. (*)

Baca juga: Bisa Diamalkan, Ini 3 Jenis Surah Alquran yang Sering Dibaca Rasulullah SAW Saat Shalat Tahajud

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved