Luar Negeri

Tak Ada Tanda-Tanda Hamas Melemah, Israel Targetkan Pembunuhan Para Komandan Hamas

IDF selanjutnya menargetkan membubarkan Hamas di tengah dan selatan jalur Gaza. Salah satu strateginya yakni membunuh para komandan.

Editor: Faisal Zamzami
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada pers dari The Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, mempresentasikan "bukti" soal ledakan di rumah sakit di Gaza. 

Aviad, yang menulis buku tentang Hamas, mengatakan kepada Channel 12 Israel kalau Hamas justru berada dalam situasi “happy dan bersatu” dengan situasi saat ini di Gaza.

Dia menambahkan, meskipun pasukan Israel membunuh hampir 23.000 warga Palestina sejak serangan kelompok perlawanan ke wilayah Israel, pada 7 Oktober, tidak ada tanda “kelemahan atau kemunduran” dari Hamas saat ini.


Aviad mengklaim, Hamas berada dalam kepercayaan diri yang tinggi meski perang dan bombardemen Israel ke Gaza sudah berlangsung lebih dari tiga bulan.

Hal itu terlihat dari desakan kepemimpinan Hamas yang meminta gencatan senjata total di daerah kantong tersebut jika Israel kembali berniat melakukan negosiasi pertukaran tawanan perang.

Diketahui, Tentara Israel (IDF) terakhir kali mengakhiri jeda kemanusiaan selama seminggu pada tanggal 1 Desember dengan mengebom Khan Younis di Gaza.

Baca juga: Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Dituduh Pakai Standar Ganda Usut Kejahatan Perang Israel 

Yahya Sinwar Bebas ke Manapun di Gaza

Menanggapi pertanyaan tentang keberadaan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Aviad mengklaim kalau dia masih bebas berkeliaran ke manapun di Gaza.

"Dia bisa berada di mana saja di Gaza,” kata pakar Israel itu pada Sabtu (6/1/2024) seperti dilansir Anadolu Agency.

Aviad juga mengulangi klaim pejabat Israel, kalau ada ratusan kilometer terowongan bawah tanah di Gaza.

Meski melancarkan agresi militer darat awal bulan lalu, Israel belum menunjukkan bukti nyata terowongan yang digunakan pasukan Hamas.

Pada 27 Oktober, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengklaim kalau lima bangunan rumah sakit terlibat langsung dalam kegiatan Hamas dan bangunan tersebut berada di atas terowongan bawah tanah.

"Namun, tidak satu pun dari lima gedung rumah sakit yang diidentifikasi Hagari tampaknya terhubung ke jaringan terowongan," menurut laporan investigasi The Washington Post yang diterbitkan pada 21 Desember.

"Selain itu, tidak ada bukti bahwa terowongan tersebut dapat diakses dari bangsal rumah sakit," tambah laporan harian tersebut.

Sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, Israel terus melanjutkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 22.722 warga Palestina dan melukai 58.166 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Pihak berwenang Israel mengklaim bahwa serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved