Pidie Jaya

Disdik Pidie Jaya Klarifikasi Video Kekerasan di Sekolah, Dua Kepsek Dipanggil

Pada rekaman video itu, siswa yang menjadi korban mendapat tindakan kekerasan berupa tendangan hingga diseret di ruang kelas berlantai semen.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Foto kiriman warga
Tangkapan layar video murid SD melakukan kekerasan di dalam ruang kelas yang banyak beredar di medsos warga Pidie Jaya, Jumat (12/1/2024). 

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pidie Jaya (Pijay) memberikan klarifikasi atas beredarnya video kekerasan yang dilakukan oleh murid SD yang awalnya diduga terjadi di SDN Paru Keude, Kecamatan Bandar Baru.

Video berdurasi 5 menit 9 detik itu sejak Kamis (11/1/2023) beredar luas di masyarakat serta Medsos hingga grup-grup  WhatsApp. Dalam tayangan video itu, satu dari empat murid SD melakukan tindakan kekerasan kepada satu murid lainnya yang terjadi di dalam ruang kelas saat jam istirahat. 

Pada rekaman video tersebut, siswa yang menjadi korban disebut bernama Habibi, mendapat tindakan kekerasan berupa tendangan hingga diseret di dalam ruang belajar yang berlantai semen. 

Kepala Disdikbud Pijay, Hauren Ayny SPd kepada Serambinews.com, Jumat (12/1/2024) mengatakan, pihaknya telah memanggil kepala sekolah baik di SDN 6 Paru, SD Lancang Paru dan beberapa SD lainnya dalam wilayah Kecamatan Bandar Baru.

“Setelah dipelajari dari hasil rekaman video tersebut, tidak ada murid SD serta ruangan yang menyerupai atau ciri-ciri sama pada beberapa sekolah di Pidie Jaya," sebutnya.

Malahan dari kedua SD yang awalnya dicurigai, baik SDN Paru Keudee dan SDN Lancang Paru --seperti keterangan video tersebut-- ternyata lantainya tidak sama seperti di video dimaksud. Karena memang semua SDN di Kecamatan Bandar Baru telah berlantai keramik.

Kemungkinan besar rekaman video kekerasan itu dilakukan murid SD di luar Pidie Jaya, dan tidak sesuai dengan keterangan pada video yang beredar. "Meski demikian, insiden  penganiayaan murid ini akan terus kami dalami sampai dipastikan dimana lokasi kekerasan murid itu terjadi," ungkapnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved