Konflik Palestina vs Israel

Al-Qassam Hancurkan 4 Tank Merkava dan Kapal Induk Israel Pakai Rudal Al-Yassin, Waktu Hampir Habis

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, tengah menargetkan sejumlah kendaraan militer pasukan pendudukan Israel di Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/MOHAMMED ABED
(FILE) - Anggota brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, membawa senjata mereka saat merayakan gencatan senjata antara Gaza dan Israel mulai berlaku, di kamp pengungsi Nusseirat di pusat Jalur Gaza. Brigade Ezzedine al-Qassam Siap hadapi IDF di Perang Darat (MOHAMMED ABED / AFP) 

SERAMBINEWS.COM - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, tengah menargetkan sejumlah kendaraan militer pasukan pendudukan Israel di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (13/1/2024), Al-Qassam mengatakan mereka baru saja menargetkan helikopter milik Israel di timur kota Khan Younis.

"Kami berhasil menyerang dan menargetkan helikopter Israel di timur kota Khan Younis di selatan Jalur Gaza menggunakan rudal permukaan-ke-udara," kata Al-Qassam, dalam laporan media Iran, Mehr News.

Lebih lanjut, Al-Qassam mengungkapkan pihaknya juga tengah menargetkan empat tank Merkava milik Israel dan sebuah kapal induk militer yang juga berada di timur Khan Younis.

Dalam operasi itu, Al-Qassam menggunakan rudal Al-Yassin 105.

Meski belum merinci secara detail, Al-Qassam kabarnya telah menargetkan satu buldoser D9 militer Israel, serta 'menghilangkan' tiga pasukan Infanteri dan dua prajurit pasukan pendudukan Israel.

Operasi Al-Qassam ini terjadi di tengah dukungan dan persetujuan Amerika Serikat (AS) yang terus-menerus terhadap Israel.

Dukungan itu memungkinkan Israel melakukan pembantaian yang lebih keji terhadap warga sipil tak berdaya di Gaza.

Selain itu, keterlibatan negara-negara Barat dan beberapa rezim Arab, serta sikap diam dan tidak adanya tindakan dari mereka untuk memperjuangkan kebebasan Palestina, semakin memperburuk penderitaan yang dialami warga sipil di Gaza, menurut TV Al-Manar.

Laporan dari media Palestina mengungkapkan penembakan artileri yang intens dan bentrokan terus terjadi di berbagai wilayah di Khan Younis tengah dan selatan.

Selain itu, konfrontasi yang diiringi kekerasan, meletus antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Israel di timur Deir al-Balah.

Baca juga: Hamas dan Hizbullah Kutuk Serangan Udara AS-Inggris ke Houthi, Yaman Tegaskan Bakal Ada Pembalasan

Israel Hadapi Situasi Sulit

Sementara itu, Israel saat ini tengah menghadapi situasi sulit.

Selain kekalahan beruntun di Gaza, Israel tengah menghadapi gugatan genosida oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda.

Terkait gugatan itu, jurnalis dan penulis Israel untuk media Yedioth Ahronoth Israel, Nadav Eyal, melaporkan Afrika Selatan telah menyerahkan bukti terperinci ke ICJ.


Tak hanya itu, bukti-butki tersebut, lapor Eyal sangat terorganisir dan penuh dengan fakta.

“Tidak ada gunanya menyangkal hal ini. Itu adalah hari yang berat bagi Negara Israel di Den Haag."

"Salah satu hari terberat, secara diplomatis, sejak pecahnya perang," katanya menambahkan dalam artikel.

Ia menggambarkan situasi sulit yang dihadapi Israel dalam pengadilan Internasional dengan menyebut tuduhan genosida yang dilayangkan mulai mendapat atensi luas karena upaya dan bukti dari Afrika Selatan.

“Tidak ada gunanya menyangkal hal ini: dalam arti tertentu, Israel telah kalah dalam situasi ini, segera setelah situasi ini dimulai."

"Bahkan, jika Aharon Barak (perwakilan Israel di ICJ) berhasil meyakinkan hakim lainnya untuk tidak mengeluarkan perintah sementara."

"'Kerusakan' (kekalahan) terjadi segera setelah diskusi dan perhatian internasional dimulai, dan segera setelah media internasional mulai membahas pertanyaan apakah Israel melakukan genosida di Gaza atau tidak," tutur dia.

ICJ menutup sidang di Den Haag pada Jumat, dimana Afrika Selatan mengklaim “niat genosida” terhadap Israel dalam perangnya di Gaza.

Dilansir AlJazeera, Israel menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai “pencemaran nama baik”.

Turki menyediakan dokumen untuk kasus ini, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, seraya menambahkan dia yakin Israel akan dihukum dalam kasus tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudea,u mengatakan negaranya tidak menerima premis kasus Afrika Selatan dan tuduhan palsu terhadap Israel.

Lalu, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, telah menyuarakan dukungannya terhadap kasus tersebut.

Ia juga mengatakan Amman siap menyerahkan dokumen hukum dan hadir di pengadilan jika kasus tersebut dilanjutkan.

Sebagai informasi, gugatan yang diajukan Afrika Selatan ke ICJ terhadap Israel mendapat dukungan negara Arab dan negara-negara secara internasional.

 

Baca juga: Tentara Israel Kalah Telak di Gaza Selatan, Sersan IDF Kena Serangan Jantung Lihat Aksi Al-Qassam

Hamas Rilis Video 4 Sandera Militer Israel yang Ditangkap Tahun 2014: Waktu Hampir Habis

 Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menerbitkan pesan video yang ditujukan kepada keluarga sandera Israel.

Dalam video berjudul "Waktu hampir habis" itu menampilkan empat sandera militer yang ditangkap oleh Hamas.

"10 tahun telah berlalu sejak ditangkapnya 4 tentara Israel di Jalur Gaza pada tahun 2014, yaitu Hadar Goldin, Shaul Aron, Avira Mengistu, dan Hisham Al-Sayyed," tulis Brigade Al-Qassam dalam video itu, Sabtu (13/1/2024).

Ia juga memperingatkan keluarga sandera bahwa Netanyahu berbohong tentang upaya untuk menyelamatkan mereka hingga mereka seolah terlupakan begitu saja.

"Pada tahun 2014, pemerintahan Benjamin Netanyahu mengabaikan anak-anak Anda dan tidak mengembalikan mereka, dan sayangnya kontak dengan sel yang bertanggung jawab atas mereka terputus," lanjutnya.

Brigade Al-Qassam mengatakan mereka berhasil menangkap puluhan tentara Israel setelah meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa.

“Pada 7 Oktober 2023, kami menangkap puluhan tentara Israel, dan komunikasi masih ada di tangan kami,” katanya.

Kelompok itu menilai Netanyahu tidak berniat mengembalikan sandera kepada keluarga mereka.

"Di masa lalu, dan sekarang lagi, Netanyahu dan pemerintahannya tidak tertarik dengan kembalinya anak-anak dan orang-orang yang Anda cintai. Jangan lupa... waktu berlalu dan memudar," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.

Sejak awal perang Israel di Jalur Gaza, Brigade Al-Qassam menyiarkan beberapa klip video yang memuat pesan peringatan yang ditujukan kepada keluarga tentara Israel yang ditahan di Jalur Gaza, bahwa Perdana Menteri Netanyahu tidak peduli dengan nyawa mereka.

Sebelumnya, Brigade A-Qassam mengatakan Netanyahu hanya ingin mereka merasakan apa yang dia rasakan ketika kakaknya, Yonatan Netanyahu, terbunuh saat berupaya membebaskan sandera dari faksi perlawanan Palestina pada peristiwa tahun 1976 di Entebbe, Uganda.

 

Hamas Palestina vs Israel

Ketegangan Israel dan Hamas di Jalur Gaza kini masih berlanjut.

Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran sandera pada akhir November 2023, yang menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina.


Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza hingga hari ini.

Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.708 hingga Sabtu (13/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Tercatat 343 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (11/1/2023) setelah pasukan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran.

Baca juga: Arjun Ditangkap Usai Ancam Tembak Anies Baswedan, Kakak Pelaku Kaget: Adik Saya Pendiam

Baca juga: Kisah 3 Nelayan Aceh, 11 Hari Terombang-ambing di Lautan karena Kapal Bocor, Bertahan Dengan Kopi

Baca juga: Hasil Lengkap Liga Inggris: Man City Pepet Liverpool di Puncak, Chelsea Gusur Man United

Tribunnews.com: Al-Qassam Sukses Targetkan 4 Tank Merkava dan Kapal Induk Israel Pakai Rudal Al-Yassin 105

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved