Pemuda Langkat Lompat ke Sungai
Sebelum Terjun ke Sungai, Pemuda Langkat Berniat Beli Obat Sang aAyah
Informasi awal, keberadaan korban di Kota Kualasimpang untuk mencari obat ayahnya.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
“Ayahnya sakit, sedang ibunya bekerja di Malaysia,” kata Amril.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Hapta Dwi Putra (18), remaja asal Pematangjaya, Langkat, Sumatera Utara dinyatakan hilang setelah terjun ke sungai Tamiang, Minggu (14/1/2024) malam lalu.
Keberadaan remaja ini masih terus dicari dengan melibatkan tim gabungan dari BPBD Aceh Tamiang, Satgas SAR Aceh Tamiang dan Pos SAR Langsa.
“Kita masih menunggu hasil pencarian, selain itu kita terus mencari informasi tentang si anak,” kata Kapolsek Kualasimpang AKP Amril Bakhri, Selasa (16/1/2024).
Informasi awal, keberadaan korban di Kota Kualasimpang untuk mencari obat ayahnya.
“Ayahnya sakit, sedang ibunya bekerja di Malaysia,” kata Amril.
Hal ini cukup beralasan karena posisi rumah korban di Pematangjaya, Kabupaten Langkat yang merupakan wilayah administratif Sumatera Utara lebih dekat ke Kota Kualasimpang (Aceh) dibanding ke Pangkalansusu ataupun Besitang, dua kecamatan terdekat dari Pematangjaya.
Amril mengatakan sejauh ini belum bisa dipastikan, apakah Hapta sengaja menjatuhkan diri atau terjatuh ke sungai.
Namun dia memastikan, kalau peristiwa korban jatuh dilihat beberapa warga yang sedang memancing.
“Ada dua tiga orang sedang mancing, awalnya dengar jeritan, rupanya ada orang jatuh,” sambung Amril.
Baca juga: Keluarga Ikut Regu Penolong Mencari Pemuda Langkat yang Terjun ke Sungai
Dalam peristiwa ini polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti milik korban, di antaranya sepeda motor, ponsel, KTP dan kartu ATM.
“Sudah kita amankan,” tegasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery mengatakan pencarian remaja asal Damarcondong, Pematangjaya, Langkat, Sumatera Utara itu sudah memasuki hari kedua pada Selasa (16/1/2024).
Regu penolong gabungan dari BPBD, Satgas SAR Aceh Tamiang dan Pos SAR Langsa sudah bergerak sejak pukul 07.00 WIB.
“Ini hari kedua, wilayah pencarian diperluas dan tim di lapangan kita minta meningkatkan pengamatan di sekitar pinggiran sungai,” kata Iman Suhery.
Bayu, sapaannya menambahkan pada hari pertama pencarian, pihak keluarga sudah ikut membantu mencari keberadaan korban.
Salah satu paman korban dinilai sangat aktif mencari karena ikut menyisir sungai menggunakan perahu karet BPBD.
“Kebetulan ayah si anak sakit, dan ibunya di Malaysia, jadi ada pamannya yang menjadi perwakilan pihak kelurga,” kata Bayu. (*)
Baca juga: Pemuda Langkat Sumut yang Terjun ke Sungai Tamiang Masih Berusia 18 Tahun, Diduga Patah Hati
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.