VIDEO AS Tuding Pengusaha Asal Surabaya Pasok Komponen Drone ke Iran, Keberadaannya Kini Menghilang

SERAMBINEWS.COM - Seorang pengusaha asal Surabaya baru-baru ini diberi sanksi oleh otoritas Amerika Serikat (AS).

Ia adalah Agung Surya Dewanto yang merupakan seorang warga Negara Indonesia (WNI).

Agung diberi sanksi oleh AS imbas perusahaannnya di Surabaya yang bernama Hobby diklaim telah memasok komponen drone ke Iran.

Dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (19/1/2024), perusahaan milik Agung itu dituduh telah memfasilitasi pengiriman setidaknya 100 servomotor yang bertujuan ke perusahaan Pishgam Electronic Safeh Company (PESC).

PESC adalah perusahaan yang ditunjuk oleh Iran untuk menyediakan servomotor yang berfungsi mendorong atau memutar objek dengan akurasi tinggi.

Alat ini memiliki peran penting pada drone dalam memberikan kinerja penerbangan yang stabil dan presisi.

Agung sendiri mengaku bahwa dirinya pernah menjual komponen drone ke luar negeri.

Namun ia membantah bahwa perusahaannya menjual drone dan aksesorisnya ke PESC.

Baca juga: Bertentangan dengan AS, Netanyahu tak Ingin Ada Negara Palestina, Ini Alasannya

Oleh sebab itu, Agung menyebut kemungkinan alat-alatnya yang dikirim ke luar negeri itu disalahgunakan dan dijual oleh para pembelinya ke Iran.

Sementara itu, usai mendapat sanksi dari AS karena dituduh pasok 100 servomotor sebagai komponen drone ke Iran, keberadaan Agung Surya Dewanto kini menjadi misteri.

Kantornya yang terletak di Jalan Barata Jaya, Kelurahan Barata Jaya Kecamatan Gubeng, Surabaya, tampak sepi.

Saat tim Tribunnews mendatangi kantor Hobby tersebut pada Rabu (17/1/2024), hanya ditemui sejumlah pegawainya yang tengah bekerja.

Pegawai tersebut pun ketika ditanya, ia mengaku tidak tahu keberadaan Agung Surya Dewanto yang merupakan sang pemilik perusahaan.(*)

Narator: Siti Masyithah

Baca juga: Tak Gentar Bela Palestina, Rudal Balistik Houthi Hantam Kapal Komersial Milik AS di Laut Merah