Info Singkil

Dikepung Hutan Mangrove, Danau Anak Laut Jadi Sumber Penghidupan Warga Aceh Singkil

Berkat tumbuhan mangrove, membuat danau Anak Laut kaya akan sumberdaya perikanan.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Danau Anak Laut Gosong Telaga, di kawasan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, Jumat (26/1/2024). 

Penulis Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Danau Anak Laut Gosong Telaga di kawasan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, memiliki luas sekitar 800 hektar. 

Airnya payau, lantaran intrusi (penyusupan) air asin ke air tawar. Hal itu terjadi karena Anak Laut, dihubungkan dengan alur buatan untuk pelayaran kapal ke laut. Saat air laut pasang maka air Anak Laut, semakin asin. Sebaliknya ketika surut, menjadi tawar. 

Sekeliling danau Anak Laut, tumbuh subur pohon mangrove. Pohon itu, menjadi benteng alami Anak Laut, terhindar dari abrasi. Berkat tumbuhan mangrove, danau  Anak Laut juga kaya sumberdaya perikanan. Lantaran biota laut seperti ikan kecil aman berlindung dan mudah mencari makan.

Tak mengherankan jika Anak Laut, menjadi sumber mata pencaharian ribuan keluarga nelayan. Terutama ketika cuaca di laut sedang badai. Maka nelayan menjadikan Anak Laut, tempat menangkap ikan. Maklum benteng hutan mangrove yang mengelilingi Anak Laut, membuatnya aman dari terpaan angin kencang. 

"Kalau sedang badai, di Anak Laut, kami mencari makan," kata Muhammadin, nelayan setempat, Jumat (26/1/2024). 

Anak Laut dikenal merupakan habitat ikan kapuran (bekukon). Namun jangan terkejut bila pancing atau jaring berhasil menangkap black bass (kakap hitam) dan giant traveling (kuwe gerong) berukuran besar. 

Black bass banyak di Anak Laut, karena dikelilingi mangrove. Sedangkan kuwe gerong banyak di Anak Laut, lantaran masuk dari alur buatan yang terhubung ke laut. 

Bukan hanya itu, nelayan pencari ranjungan, kepiting bakau, tripang dan kerang setiap saat menggantungkan nasib dari Anak Laut.

Selain ladang pencarian nelayan, Anak Laut pun merupakan tempat mencari nafkah bagi pelaku wisata mancing dan kuliner. 

Warga Gosong Telaga Barat, banyak berprofesi sebagai penyedia jasa pengantar wisatawan mancing, yang tertarik merasakan sensasi tarikan ikan Anak Laut. 

Sedangkan wisata kuliner makanan laut, dibuka warga untuk memanjakan lidah wisatawan yang menikmati keindahan alam Anak Laut. Salah satunya Kiniko Cafe. Resto tersebut memanjakan pengunjung dengan makanan segar laut serta pemandangan Anak Laut, yang bisa dinikmati sambil menyantap hidangan. 

"Warga yang datang ke tempat kami, bukan hanya menikmati kuliner, tapi menikmati pemandangan Anak Laut," kata Fandi pengelola Kiniko Cafe. 

Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, telah mengembangkan Anak Laut menjadi tempat pariwisata alternatif sebelum menuju lokasi wisata utama Kepulauan Banyak. Kemudian melalui Dinas Perikanan setempat, Anak Laut dikembangkan menjadi kawasan perikanan. 

Kawasan perikanan tersebut didukung oleh dua pabrik es, fasilitas air tawar, tempat pelabuhan kapal, tempat pelelangan ikan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved